Nusa Tenggara Barat
Objek Wisata di Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat atau Bumi Gora merupakan provinsi yang memiliki dua pulau yaitu Sumbawa dan Lombok. Menurut sebagian orang yang pernah berwisata ke NTB, Lombok jauh dianggap lebih indah, eksotik dan menawarkan lebih banyak pilihan tempat Wisata dibandingkan Sumbawa. Terutama dengan keindahan kawasan pantainya yang sudah dikenal hingga ke belahan Benua Eropa.
Pesona Objek Wisata Pantai di Lombok
memang tak ada habisnya. Beragam tempat wisata dan atraksi budayanya yang dapat
dinikmati. Wisatawan tinggal pilih, mau berwisata sejarah, berwisata pantai
atau pun berwisata belanja.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selain daerah agraris juga dikenal dengan
kepariwisataannya. Bahkan pemerintah daerah setempat pada tahun ini menargetkan
peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara, minimal 13 persen
dibandingkan tahun lalu.
Pulau Lombok memiliki magnet tersendiri bagi
para pelancong yang ingn menikmati nuansa wisata yang berbeda. Terutama
gili-gili (pulau kecil) yang menjadi primadona bagi pecinta wisata bahari.
Lombok dikenal memiliki kekayaan wisata
pantai, sebut saja Senggigi yang sudah tersohor luas. Letaknya strategis hanya
butuh perjalanan 15 menit dari kota
Mataram dengan menggunakan kendaraan mobil.
Kawasan pantai Senggigi sejak tahun 1980 sudah diperkenalkan kepariwisataannya, dan menjadi ikon pariwisata di NTB. Saat ini, puluhan hotel mulai dari kelas bintang 3 sampai 5 memadati kawasan ini dari selatan hingga utara.
Pulau Lombok
Objek Wisata Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat ( NTB )
Keindahan Objek Wisata di Lombok Nusa Tenggara Barat
Pesona Alam Tempat Wisata di Lombok Nusa Tenggara
Barat
Pulau
Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang
terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di
sebelah timur dari Sumbawa.Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya
pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.Selat Lombok
menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai
dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan
dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia
daripada Asia. Ilmuwan yang pertama kali
menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris di abad ke-19.
Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.pulau ini didominasi
oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas
permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini
terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan
danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah
Pulau Gili Trawangan, Gili Meno & Gili Air
Pulau Gili Trawangan, Gili Meno &
Gili Air
Pulau
Gili merupakan salah satu pulau terindah yang terletak di lepas barat laut
Pulau Lombok, terdapat tiga Pulau Gili, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili
Trawangan. Ketiga Pulau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan
pantainya yang yang putih bersih dan airnya yang sangat jernih. Kawasan di
sekitar tiga Pulau ini dikenal memiliki taman laut yang sangat indah yang
menjadi habitat aneka ikan yang indah berwarna-warni
Kawasan
Tiga Gili yang letaknya di Desa Gili Indah, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok
Barat-NTB. Gili merupakan pulau-pulau kecil nan indah yang banyak dijumpai di
Lombok Barat. Dari sekian pulau yang ada di Lombok Barat, sampai saat ini baru
tiga pulau (gili) yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Pantai Senggigi
Pemandangan saat Matahari Terbenam dari Pantai Senggigi Nusa Tenggara Barat
Objek Wisata Pantai Senggigi Nusa Tenggara Barat
Pantai
Senggigi merupakan salah satu objek wisata bahari yang cukup populer di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari pantai yang satu
ini, keindahan pemandangan Gunung Agung (Bali)
bisa dilihat sambil menikmati tenangnya ombak dan pesisir pantai yang landai.
Banyak wisatawan lebih memilih menghabiskan waktu sore hari dengan duduk di pantai berpasir putih sambil menikmati indahnya mentari tenggelam (sunset). Kalau Bali memiliki Pantai Kuta, Sanur, Legian, maka Lombok punya Pantai Senggigi yang asri dan nyaman. Kendati didapati hotel dan galeri, wisatawan masih bisa melihat nelayan dengan kapal cadiknya yang hendak melaut mencari ikan setiap hari. Pantai Senggigi, yang terletak di sebelah utara Bangsal, merupakan pantai yang paling populer dan sudah terkenal akan keindahannya. Pantai yang terletak 12 kilometer dari sebelah barat laut Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok ini, terbentang hampir sepanjang 10 km dengan hamparan pasir putih yang seolah menggoda Anda untuk duduk diatasnya dan untuk sejenak melupakan segala rutinitas hidup Anda, kepadatan lalu lintas kota, dan menghirup udara segar dengan menikmati pemandangan air laut yang berwarna biru gradasi hijau serta menikmati indahnya matahari terbenam di pantai Senggigi.
Banyak wisatawan lebih memilih menghabiskan waktu sore hari dengan duduk di pantai berpasir putih sambil menikmati indahnya mentari tenggelam (sunset). Kalau Bali memiliki Pantai Kuta, Sanur, Legian, maka Lombok punya Pantai Senggigi yang asri dan nyaman. Kendati didapati hotel dan galeri, wisatawan masih bisa melihat nelayan dengan kapal cadiknya yang hendak melaut mencari ikan setiap hari. Pantai Senggigi, yang terletak di sebelah utara Bangsal, merupakan pantai yang paling populer dan sudah terkenal akan keindahannya. Pantai yang terletak 12 kilometer dari sebelah barat laut Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok ini, terbentang hampir sepanjang 10 km dengan hamparan pasir putih yang seolah menggoda Anda untuk duduk diatasnya dan untuk sejenak melupakan segala rutinitas hidup Anda, kepadatan lalu lintas kota, dan menghirup udara segar dengan menikmati pemandangan air laut yang berwarna biru gradasi hijau serta menikmati indahnya matahari terbenam di pantai Senggigi.
Sumbawa, Pantai Maluk
Objek Wisata Pantai
Maluk Sumbawa Nusa Tenggara Barat
Di
Kabupaten Sumbawa Barat ini terdapat beberapa obyek wisata pantai. Mulai dari
Pantai Maluk, Pantai Sekongkang, Pantai Tropical, hingga ke Pantai Jelengah.
Dari obyek wisata pantai yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat ini, Pantai Maluk
merupakan obyek yang paling banyak menarik minat wisatawan di karenakan Ombak
di Pantai Maluk ini salah satu ombak yang terbaik di Dunia untuk Berselancar.
Untuk mengunjungi Pantai Maluk ini tidak terlalu sulit. Sarana transportasi
yang dibutuhkan oleh wisatawan tersedia setiap saat. Dari Ibu Kota NTB,
Mataram, dibutuhkan waktu sekitar enam jam untuk sampai ke Pantai Maluk.
Sekitar dua jam perjalanan menggunakan feri dari Pelabuhan Kayangan Lombok.
Selebihnya perjalanan ditempuh melalui jalur darat.
Taman Nasional Gunung Rinjani
Objek
Wisata Alam Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat
Objek Wisata Danau Segera Gunung Rinjani
Nusa Tenggara Barat
Taman
Nasional Gunung Rinjani merupakan kawasan Objek Wisata andalan Nusa Tenggara
Barat yang telah dikenal masyarakat internasional karena pada 2004 menerima
penghargaan dunia berupa “World Legacy Award” dari “National Geographic”
sebagai daerah wisata yang berhasil mengembangkan pariwisata berbasis
ekowisata.
Pada 2008 pun Taman Nasional Gunung Rinjani termasuk tiga finalis “Tourist for Tourism Award” untuk kategori “Destination Award” yang diselenggerakan oleh “World Tourist and Tourism Council” (WTC) yang bermarkas di London, Inggris.
Salah satu pesona unggulan Taman Nasional Gunung Rinjani adalah Danau Segara Anak yang berada pada ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut. Danau Segara Anak berada di sebagian Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut. Danau Segar Anak, danau seluas 1.100 Hektar yang berada di puncak Gunung Rinjani adalah tempat favorit bagi para pendaki. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Keindahan danau Segar Anak inilah yang membuat rasa letih selama pendakian seakan terbayar lunas.
Pada 2008 pun Taman Nasional Gunung Rinjani termasuk tiga finalis “Tourist for Tourism Award” untuk kategori “Destination Award” yang diselenggerakan oleh “World Tourist and Tourism Council” (WTC) yang bermarkas di London, Inggris.
Salah satu pesona unggulan Taman Nasional Gunung Rinjani adalah Danau Segara Anak yang berada pada ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut. Danau Segara Anak berada di sebagian Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut. Danau Segar Anak, danau seluas 1.100 Hektar yang berada di puncak Gunung Rinjani adalah tempat favorit bagi para pendaki. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Keindahan danau Segar Anak inilah yang membuat rasa letih selama pendakian seakan terbayar lunas.
Pulau Moyo
Pemandangan Dasar Laut
Pulau Moyo Sumbawa NTB
Objek Wisata Pulau Moyo Sumbawa
Nusa Tenggara Barat
Tempat Wisata Pulau Moyo Nusa Tenggara Barat
Pulau
Moyo adalah salah satu objek wisata kelas dunia yang ada di Indonesia. Wisatawan mancanegara
seperti Lady Diana dan Mick Jagger pernah diberitakan berlibur di Pulau ini.
Berada 2,5 km dari pulau Sumbawa dan termasuk dalam kabupaten Sumbawa Besar provinsi Nusa Tenggara Barat, Pulau Moyo termasuk kawasan eklusif karena dikelola hanya oleh satu Resort yaitu Amanwana. Menawarkan keindahan dan keaslian alam membuat Pulau Moyo banyak diminati oleh wisatawan asing yang mencari ketenangan dalam berlibur.
Objek wisata yang ditawarkan oleh Pulau Moyo cukup beragam diantaranya wisata air terjun, aneka burung langka dan keindahan bawah lautnya tentunya dengan didukung oleh akomodasi dengan standart internasional.
Berada 2,5 km dari pulau Sumbawa dan termasuk dalam kabupaten Sumbawa Besar provinsi Nusa Tenggara Barat, Pulau Moyo termasuk kawasan eklusif karena dikelola hanya oleh satu Resort yaitu Amanwana. Menawarkan keindahan dan keaslian alam membuat Pulau Moyo banyak diminati oleh wisatawan asing yang mencari ketenangan dalam berlibur.
Objek wisata yang ditawarkan oleh Pulau Moyo cukup beragam diantaranya wisata air terjun, aneka burung langka dan keindahan bawah lautnya tentunya dengan didukung oleh akomodasi dengan standart internasional.
wisata.tokobunganusantara.com/nusa-tenggara-barat/h
Pantai Kuta Lombok
Objek Wisata Pantai Kuta Lombok
Nusa Tenggara Barat
Butiran Pasir di Tempat Wisata Pantai
Kuta Lombok NTB
Pantai
Kuta tidak hanya ada di Pulau Bali saja tapi di pulau lombok pun ada Pantai
Kuta yang jauh lebih cantik dan alami, dibanding Pantai Kuta di Pulau Bali.
Jika Anda berkunjung ke pantai kuta lombok, Anda akan dimanjakan dengan pesona birunya air laut. Selain itu, pantai yang terletak di bagian selatan Pulau Lombok ini, dikelilingi oleh deretan perbukitan. Deretan perbukitan ini, menciptakan paduan warna yang molek, antara birunya air laut dan hijaunya perbukitan. Di samping itu, ombak di Pantai Kuta ini juga cukup bagus untuk olahraga selancar air.
Pantai Kuta terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Salah satu keistimewaan dari Pantai Kuta adalah butiran pasirnya yang unik, yang tidak terdapat di pantai-pantai lainnya. Pasir di pantai ini berbentuk butiran-butiran seperti merica, yang nyaman untuk diinjak. Banyak wisatawan yang berjalan di pinggir pantai ini tanpa menggunakan alas kaki, karena butiran pasir di pantai ini dianggap baik untuk membantu melancarkan sirkulasi darah.
Jika Anda berkunjung ke pantai kuta lombok, Anda akan dimanjakan dengan pesona birunya air laut. Selain itu, pantai yang terletak di bagian selatan Pulau Lombok ini, dikelilingi oleh deretan perbukitan. Deretan perbukitan ini, menciptakan paduan warna yang molek, antara birunya air laut dan hijaunya perbukitan. Di samping itu, ombak di Pantai Kuta ini juga cukup bagus untuk olahraga selancar air.
Pantai Kuta terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Salah satu keistimewaan dari Pantai Kuta adalah butiran pasirnya yang unik, yang tidak terdapat di pantai-pantai lainnya. Pasir di pantai ini berbentuk butiran-butiran seperti merica, yang nyaman untuk diinjak. Banyak wisatawan yang berjalan di pinggir pantai ini tanpa menggunakan alas kaki, karena butiran pasir di pantai ini dianggap baik untuk membantu melancarkan sirkulasi darah.
A. SEKILAS NTB PLUS TRANSPORTASI HEMAT KE NTB
Nusa Tenggara Barat sebuah provinsi yang berdekatan
dengan pulau Bali ini memiliki banyak keunikan
dan keindahan. Nusa Tenggara Barat memiliki dua pulau besar yang menyimpan
berbagai keinahan dan sumber daya alam yang menakjubkan, yaitu Lombok dan Sumbawa. Keduanya dikenal memiliki keunikan dan ciri yang
berbeda. Ibu kota NTB adalah di Mataran yang
berada di pulau Lombok. Luas wilayah ini kira-kira
20.153,15 km2 dengan mayoritas penduduk berasal dari suku Sasak yang bertempat
di Lombok, sedangkan di Sumbawa dihuni oleh mayoritas dari suku Bima dan Sumbawa. 95% penduduk NTB menganut agam Islam dengan
tingkat toleransi yang tinggi.
Batas wilayah NTB yang dikelilingi laut dan selat
menjadikan NTB terlihat seperti mutira yang indah dengan panorama yang
menakjubkan. Tak hanya pemandangan laut yang membuat NTB menjadi tujuan
wisatawan, namun juga pemandangan gunung apinya yang indah. Menjadi gunung
tertinggi di Indonesia,
gunung Rinjani mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi para pelancong.
Sejarah kota
NTB memang tak lepas dari perjuangan para pahlawan kita. Provinsi yang
berlambangkan 6 unsur ini melambangkan kondisi masyarakat dan alam NTB. Bintang
yang merupakan lambang dari Pancasila menjadi landasan terbentuknya provinsi
Nusa Tenggara Barat yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 1958. Untuk
menggambarkannya, dilambangkan dengan menggunakan simbol jumlah untaian padi 58
kuntum. Lambang rantai pada simbol provinsi ini menggambarkan tahun kemerdekaan
Republik Indonesia yang
jatuh pada tahun 1945, gambar menjangan merupakan simbol pulau Sumbawa dan
merupakan satwa yang banyak di temui di sana.
Dan gambar gunung adalah pelukisan keanggunan gunung Rinjani yang juga
merupakan gunung tertinggi di Lombok.
Sedangkan gambar kubah dalam lambang provinsi Nusa Tenggara Barat ini
melambangkan ketaatan masyarakat kepada agama yang dianut.
Provinsi yang satu ini saat ini terus berkembang dan
bebenah mempercantik diri untuk menjadi tujuan wisata dunia. Sebagai
tepat tujuan wisata, akses menuju pulau Nusa Tenggara Barat ini tidaklah sulit.
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat kini telah dibangun Bandar udara yang akan
memudahkan wisatawan mencapai tujuannya. Bandar udara ini sekaligus
menggantikan Bandar udara Selampang Mataran yang telah resmi ditutup
operasionalnya pada tanggal 30 September 2011 yang lalu. Beberapa maskapai
domestic yang melayani trayek ke Lombok ini antara lain Garuda Indonesia,
Merpati Nusantara Airlines, Lion Air, dan masih banyak lagi. Tak hanya
peerbangan domestic, penerbangan internasional juga tersedia di Bandar udara
ini yaitu maskapai Silk Air dari Singapura dan Air Asia dari Malaysia.
Jika anda sudah tiba di bandara, selanjutnya anda
bisa langsung menuju destinasi wisata yang anda inginkan. Untuk mencapainya
anda tidak perlu susah-susah mencari transportasi. Anda bisa memilih
menggunakan taksi atau transportasi umum bis Damri yang memang disediakan untuk
memudahkan para pelancong. Tarif yang dipatok untuk masing-masing moda
transportasi ini memang beragam tergantung tujuan anda.
Selain transportasi udara, untuk mencapai Nusa
Tenggara Barat anda bisa menggunaka jasa angkutan air atau menggunakan kapal
feri yang akan berlabuh di Pelabuhan Lembar, Lombok.
Anda juga masuk melalui pelabuhan Serangan Bali dan Tanjung Benoa Bali jadi,
setelah and mengunjungi Bali lanjutkan perjalanan menuju Lombok.
Nah, bagi anda yang menyukai perjalanan darat, anda
bisa menggunakan jalur darat menggunakan bus. Namun anda harus menyiapkan dana
ekstra karena tariff bus dari Jawa menuju Nusa Tenggara Barat tidaklah murah
dan anda juga harus menyiapkan fisik ekstra pula, karena waktu tempuh yang
sangat lama, yaitu kurang dari dua hari dua malam. Selain itu anda juga bisa
menggunakan kendaraan pribadi. Untuk sampai di Nusa Tenggara Barat anda harus
menumpang feri melalui Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar.
Jika anda sudah sampai di Nusa Tenggara Barat, anda
bisa menggunakan berbagai alternative transportasi untuk mengantar anda
berkeliling kota.
Anda bisa menggunakan Bemo yang melayani trayek antara lain Mataram, Ampenan,
Cakranegara, dan Senggigi pastinya dengan tariff yang sangat terjangkau. Selain
itu anda bisa menyewa ojek yang akan mengantar anda kemanapun anda mau. Jika
anda tak ingin repot , anda bisa menyewa mobil dengan harga sewa yang
berfariasi tergantung pada durasi sewa dan merek mobil yang anda sewa. Namun
rata-rata tariff sewa mobil di NTB berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 300
ribu untuk satu hari.
Jadi tentukan dahulu destinasi wisata yang akan anda
kunjungi baru kemudian tentukan moda transportasi apa yang akan anda gunakan
selama anda berkeliling Nusa Tenggara Barat.
B. TEMPAT- TEMPAT WISATA TERKENAL DI NTB
Nusa Tenggara Barat yang terkenal dengan dua pulau
besarnya Lombok dan Sumbawa memang tengah
menjadi sorotan dunia wisata karena keelokan alamnya. Tak hanya di Lombok yang dikenal dengan wisata pantainya yang
menawarkan suasana berbeda untuk anda kunjungi. Masih banyak objek wisata
lainnya yang ada di Nusa Tenggara Barat yang layak untuk anda kunjungi.
Berikut, destinasi wisata di Nusa Tenggara Barat yang bisa anda jadikan bahan
pertimbangan untuk liburan anda.
- Gunung Rinjani
Gunung Rinjani yang juga
sebagai Taman Nasional ini merupakan tempat hidup bagi flora dan fauna dalam
ekosistem hutan hujan tropis. Di dalam hutan di Gunung Rinjani ini terdapat
salah satu jenis mamalia endemic yang hanya ada di Rinjani yang bentuknya
seperti musang. Hewan ini dikenal dengan sebutan ‘musang rinjani’, berbagai
flora khas dan langka banyak hidup di hutan hujan ini antara lain anggrek
endemic Perisstylus rintjaniensis. Tak hanya keragaman flora dan fauna hutan,
di sebelah barat Gunung Rinjani juga terdapat danau yang bernama Danau Segara
Anak dengan ciri khas airnya yang berbau belerang dan suhunya yang berbeda dari
tempat di sekitarnya. Keunikan lain yang ada di danau tesebut adalah di
tengah-tangahnya muncul gunung vulkanik baru yang terus berkembang dan pastinya
masih aktif.
Beberapa objek wisata yang
layak dan harus anda kunjungi jika anda tengah d Gunung Rinjani antara lain adalah
puncak Gunung Rinjani dengan tema wisata alam dan kemping, anda akan disuguhi
panorama alam lengkap dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Danau Segara Anak dengan
Gunung Baru.nya. Di sini anda bisa menikmati fenomena alam yang sungguh
menakjubkan. Anda juga bisa merasakan sensai mandi air panas yang berbau
belerang yang dipercaya bisa menghaluskan (mengobati) kulit. Jika anda
berkunjung ke Taman Nasional ini pada bulan Desember dan Bulan Januari anda
akan disuguhi atraksi budaya Perang Topat di Mataram.
- Gili Trawangan
Gili Trawangan merupakan
salah satu gili yag terbesar dari tiga gili yang ada di pulau Lombok,
Nusa Tenggara Barat. Di Gili Trawangan ini fasilitas wisata yang ditawarkan
paling lengkap dan memadai. Hanya saja anda tidak diijinkan menggunakan
kendaraan bermotor di sini. Sebagai alat transportasinya anda disediakan sepeda
dan cidomo (sejenis kereta kuda sederhana). Untuk menjelajahi kegita gili di sana, anda bisa
menggunakan perahu bermotor atau dengan speedboat.
- Gerabah Banyumulek
Sesuai dengan namanya,
tempat wisata ini menyuguhkan desa wisata kerajinan gerabah khas Nusa Tenggara
Barat. Selain kerajina gerabah, di sini anda juga bisa menyaksikan proses
pembuatan kain tenun khas Nusa Tenggara Barat Sukarara.
- Festival Bau Nyale
Bagi anda yang gemar
berwisata budaya, datanglah ke Nusa Tenggara Barat pada bulan Februari atau
Maret, sebab di sana
akan diadakan festival Bau Nyale. Upacara yang diadakan setahun sekai ini
menurut keyakinan masyarakat Sasak mampu mendatangkan kesejahteraan bagi siapa
saja yang percaya dan akan mendatangkan keburukan bagi yang tidak percaya, oleh
karenanya upacara ini sampai sekarang masih dilestarikan dan dipelihara dengan
baik. Kegiatan dalam upacara ini adalah menangkap annelida laut (cacing palolo)
yang kemudian akan mereka taburkan di sawah sebagai sesaji untuk kesuburan padi
yang mereka tanam. Selain itu, nyale yang telah mereka kumpulkan juga dijadikan
bahan makanan untuk lauk pauk dan obat kuat serta kebutuhan lainnya. Sebelum
diadakan upacara Bau Nyale, terlebih dahulu diadakan festival budaya dan acara
tradisional lainnya yang menarik untuk disimak. Pada saat upacara tradisi Bau
Nyale ini akan diikuti oleh banyak penduduk NTB sehingga suasana menjadi riuh
dan ramai. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dari upacara Bau
Nyale. Jadi jika anda menjadwalkan liburan ke Nusa Tenggara Barat, sesuaikan
dengan jadwal tradisi Bau Nyale dan rasakan kemariahannya.
- Dusun Sade, Lombok
Masih dengan nuansa wisata
budaya, kali ini destinasi selanjutnya adalah ke Dusun Sade yan berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dusun Sade merupakan slah
satu dusun tradisional yang masih terjaga keasliannya dengan rumah-rumah tradisioalnya
yang terbuat dari bambu dan beratapkan alang-alang. Budaya dan tradisi Sasak
tempo dulu dapat anda temukan di Dusun Sade ini. Suku yang mendiami Dusun Sade
ini adalah suku Sasak asli yang masih memegang tegus ajaran leluhur
mereka.
- Bukit Malimbu
Wisata lainnya yang ada di Nusa Tenggara Barat
adalah wisata alam Bukit Malimbu yang terletak di Pantai Senggigi, Lombok
Barat, Nusa Tenggara Barat. Pesona panorama pantai dengan hamparan pasir putih,
deretan pulau-pulau dan guung hijau menjadi pemandangan yang sangat
menakjubkan.
C. PENGINAPAN-PENGINAPAN ALA BACKPACKER
Ketika masa liburan tiba, tentu banyak rencana yang
telah disusun untuk mengisi waktu libur tersebut. Berbagai destinasi wisata
telah ditetapkan dan segala sesuatunya juga telah direncanakan dengan matang.
Namun ada yang juga perlu persiapan dengan matang, yaitu masalah penginapan.
Penginapan adalah salah satu hal yang tidak boleh anda anggap remeh. Untuk bisa
menginap di tempat wisata yang anda kunjungi dengan nyaman, anda tak harus
mengeluarkan banyak biaya. Ketika keadaan sangat mendesak, menginap di kantor
polisi atau di masjid juga bisa dikatakan menginap. . Itu bagi mereka yang
tidak memikirkan faktor resiko yang akan dihadapi antinya.
Seorang wisatawan yang cerdas adalah ia yang mampu
memanfaatkan budget dengan maksimal sesuai kebutuhan dan jumlah yang tersedia,
termasuk dalam memilih dan menentukan penginapan. Penginapan yang nyaman tak
perlu berbiaya mahal dengan fasilitas yang serba mewah, namun cukup penginapan
yang bersih, aman, nyaman, dan pastinya murah. Penginapan jenis ini cocok untuk
mereka yang berwisata ala backpakeran.
Berwisata ke tempat yang ‘mahal’ seperti di Nusa
Tenggara Barat khususnya di Lombok tak berarti
anda harus mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkan penginapan yang murah
dan nyaman. Ada beberapa penginapan di Lombok yang memang disediakan untuk anda para backpacker.
Penginapan yang bisa anda tuju antara lain:
- Wisma Nusantara II
Penginapan yang beralamat
di jalan Beo No. 10-12, Cakranegara, Mataram ini menyediakan beberapa kamar
dengan harga terjangkau. Harga yang dipatok untuk pemesanan satu malam memang
bervariasi sesuai dengan kelas yang anda inginkan. Harga yang ditawarkan mulai
dari Rp 60.000 per malam dengan fasilitas kamar berupa dua ranjang busa, kamar
mandi dalam, kipas angina, serta sarapan dan caffe break. Untuk kelas di
atasnya harga yang dipatok adalah Rp 95.000 permalam, dan anda akan mendapat
fasilitas berupa kamar ber-AC dengan dua buah bed, kamar mandi dalam dan
sarapan. Jika anda menginginkan fasilitas yang lebih baik lagi anda bisa
memesaan kamar yang tariff per malamnya Rp 115.000 (untuk kamar standar), Rp
140.000 (untuk kelas deluxe), dan kamar VIP dengan harga Rp 190.000. Anda dapat
melakukan booking room terlebih dahulu dengan menghubung costumer care Wisma
Nusatara II di nomor telepon (0370) 634698.
- Hotel Ayu Jaya
Penginapan ini beralamat di jalan Subak I,
Cakranegara, Mataram, artinya penginapan ini masih berada di jantung kota Mataram. Sama denga
penginapan sebelumnya, di Hotel Ayu Jaya ini juga ditawarkan beberapa tariff
sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Harga yang dipatok untuk per malamnya
mulai dari Rp 70.000 untuk kamar non AC hingga Rp. 120.000 untuk kamar yang
ber-AC. Fasilitas yang diberikan tidak jauh berbeda, single bed atau double
bed, kamar mandi dalam, TV, dan juga lemari. Namun bagi anda yang membawa
kendaraan sendiri, penginapan ini lahan parkirnya sempit sehingga kurang nyaman
untuk anda. Jika anda berminat, anda bisa menghubungi nomor mereka di
087864361363.
- Oke Home Stay
Oke Home Stay berlokasi di Repatmaja,
Cakranegara, dan hanya kurang lebih 300 dari Mataram Mall. Untuk harga tidak
jauh berbeda dengan dua penginapan di atas, harga yang ditawarkan mulai dari Rp
80.000 per malam dengan fasilitas yang lumayan cukup yaitu, bed, meja, kipas
angina, makar mandi dalam, dan caffe break. Kelebihan Oke Home Stay ini ada
bisa memilih untuk single bed atau double bed dengan harga yang sama. Jika anda
berminat, anda bisa menghubungi nomor resepsionis mereka di (0370) 622406.
- Hotel Internasional
Jangan terkecoh dengan namanya, di Nusa
Tenggara Barat khususnya Lombok, banyak
penginapan yang menggunakan kata ‘hotel’ namun sebenarnya hanya penginapan
biasa saja. Sama halnya dengan Hotel Internasional ini. Tak jauh berbeda dengan
penginapan murah lainya, Hotel Internasional menawarkan fasilitas yang seruppa,
yaitu bed, kamar mandi dalam, meja, dan kipas angina. Sedangkan harga yang
ditawarkan bisa dikatakan Hotel Internasional adalah yang paling murah yaitu
mulai harga Rp 30.000 sampai dengan harga Rp 50.000 permalam. Namun untuk yang
harga Rp 30.000 anda akan menggunakan fasilitas kamar mandi bersama. Anda bisa
melakukan booking room terlebih dahulu melalui nomornya di (0370) 631195. Hotel
Internasional ini terletak di jalan Gelatik, Cakranegara, Mataram atau tepatnya
di belakang Hotel Lombok
Plaza. Fasilitas lainnya
yang ditawarkan penginapan ini adalah disediakannya jasa sewa motor bagi tamu
yang membutuhkan.
D. KULINER KHASNYA
Liburan rasanya tak lengkap jika tak menikmati
kuliner khas daerah tersebut. Sama halnya jika anda berwisata ke Nusa Tenggara
Barat yang dikenal sebagai surganya pantai. Tak hanya pantai dan pemandangan
indah yang disuguhkan di Nusa Tenggara Barat, namun juga aneka masakan khas nan
menggugah selera. Berikut daftar menu khas Nusa Tenggara Barat yang harus anda
cicipi jika berkunjung ke sana.
- Poteng Jaje Tujak
Dari namanya sudah terlihat kekhasannya, poteng
jaje tujak adalah sejenis tape ketan yang biasanya disediakan satu minggu
setelah lebaran. Poteng jaje tujak adalah jenis makanan ringan yang bisa
disantap kapan saja. Hidangan ini terdiri dari dua jenis yaitu ‘poteng’ yang
artinya ‘tapai’ dan ‘jaje tujak’ atau jika di Jawa disebut ‘tetel’.
- Iwel
Iwel adalah salah satu
jenis camilan yang juga khas Nusa Tenggara Barat. Kue ini menggunakan bahan baku dari ketan hitam yang
disangrai hingga matang dan sedikit mengeluarkan aroma gosong yang kemudian
ditumbuk hingga menjadi tepung. Setelah itu tepung dicampur dengan parutan
kelapa yang sudah dipanggang hingga gosong dan gula merah yang telah dicairkan
kemudian dikukus hingga matang. Kue yang rasanya legit ini biasanya disajikan
pada saat upacara tradisi di daerah Nusa Tenggara Barat.
- Nasi balap puyung
Makanan Nusa Tenggara Barat memang terkenal
dengan rasa pedasnya yang ‘nendang’. Rasa pedas ini akan anda temui di makanan
satu ini, nasi balap puyung. Secara penyajian, makanan ini memang terlihat
biasa saja, hanya terdiri dari nasi dengan lauk suwiran daging ayam yang
dimasak pedas, kacang kedelai, taburan ebi (udang kering), serta abon belut
goreng. Kekhasan makanan ini terletak pada rasa pedasnya. Di Lombok warung nasi
balap puyung yang terkenal berada di Desa Puyung, Lombok Tengah dan cabangnya
di Plaza Senggigi, Lombok Barat dan di Jalan Sriwijaya Mataram ini dikelola
oleh Hj. Syarifa yang juga adalah putra dari Inaq Esun. Menurut asal susulnya,
mulanya nasi ini hanya disajikan di pelabuhan dan terminal dan namanya hanya
‘nasi balap’ saja.
-
Ayam Taliwang
Namanya memang sudah tidak asing lagi di
telinga. Makanan khas Nusa Tenggara Barat ini masih menyajikan rasa pedas sebagai
ciri khasnya. Mulanya makanan ini adalah makana kerajaan yang hanya boleh
disantap oleh raja dan keluarganya saja, namun seiring perkembangan jaman,
makanan ini kini telah menjadi makanan rakyat bahkan menjadi makanan khas. Ayam
Taliwang biasanya disajikan bersamaan dengan plencing kangkung. Jika ada
berkunjung ke Nusa Tenggara Barat sempatkan untuk mencicipi masakan khas ayam
taliwang ini di Rumah Makan Ayam Taliwang, yang berada di kompleks pertokoan
Cakranegara atau anda bisa mengunjungi Rumah Makan Ayam Taliwang Irama yang
beralamat di jalan Ade Irma Suryani No 10 Cakranagara, di rumah makan ini
menyediakan sajian ayam taliwang yang dibakar ataupun yang di goreng lengkap
dengan plencing kangkungnya.
- Beberuk Terong
Masakan dengan bahan baku terong ini menjadi makanan khas Nusa
Tenggara Barat selanjutnya. Beberuk terong adalah sejenis lalapan yang terbuat
dari irisan terong dan kacang panjang kemudian disiram dengan sambal tomat.
Sajian ini biasanya menjadi pelengkap masakan ayam taliwang yang super pedas.
Anda tak perlu menuju restoran khusus yang menyajikan masakan ini, setiap
restoran yang menyajikan ayam taliwang sudah bisa dipastikan akan menyediakan
jenis lalapan ini. Jadi lengkapi ayam taliwang anda dengan beberuk terong yang
pedas segar ini.
- Plencing Kangkung
Masih dengan pendamping
ayam taliwang, kali ini giliran pencing kangkung yang akan kita nikmati.
Plencing kangkung menggunakan bahan utama kangkung yang direbus dan sajikan
dengan sambal tomat. Biasanya untuk melengkapi plencing kangkung ditambahkan
tauge, kacang panjang, kacang tanah yang digoreng dan juga kelapa urap.
Plencing kangkung ini bisa anda jumpai dimana saja di Nusa Tenggara Barat,
namun rumah makan yang terkenal lezat plencing kangkungnya adalah Rumah Makan
Dua-EM Bersaudara yang beralamatkan di jalan Transmigrasi 99, Mataram. Harga
yang harus anda bayar untuk satu porsi plencing kangkung adalah Rp 7.500 saja.
Cukup murah bukan?
- Sate Bulayak
Sate bulayak adalah saah satu
jenis makanan khas Nusa Tenggara Barat selain ayam taliwang dan plencing
kangkung. Bulayak mirip dengan lontong namun dibungkus dengan daun arena tau
daun enau yang cara membungkusnya dengan dililit. Bulayak ini biasanya
disajikan dengan sate dari daging atau jeroan sapi yang dilumuri dengan bumbu
pedas khas Sasak. Penjual sate bulayak dapat anda temui di tempat-tempat wisata
seperti di Pura Lingsar, taman Narmada, pantai
Senggigi atau objek lainnya. Harga satu porsi sate bulayak ini adalah Rp 12
ribu saja. Cukup murah dan mengenyangkan, jadi cocok untuk anda wisatawan.
OBJEK WISATA DI KOTA MATARAM
1. Museum Nusa Tenggara Barat
Museum ini diresmikan pada tanggal 23 Januari 1982, berada dibawah pengawasan pemerintah. Museum ini terletak di jalan Panji Tilar Negara Tanjung Karang. Kecamatan Ampenan, sekitar 5 km dari Mataram. Museum ini merupakan satu satunya museum yang digunakan untuk keperluan penelitian. Museum ini secara khusus mengumpulkan dan menyimpan benda-benda bersejarah maupun karya-karya seni dan budaya masyarakat NTB. Di museum ini juga kita dapat mengetahui dan mengenal bagaimana kehidupan masyarakat penduduk sehari hari pulau Lombok. Berikut beberapa benda-benda yang terdapat di museum ini antara lain :
• Keris bergagang emas, dan 1.239 naskah-naskah yang ditulis diatas daun lontar.
• Kitab suci yang di tulis tangan ratusan tahun yang lalu.
• Jenis-jenis mata uang dari jaman dulu sampai sekarang
• Beberapa hasil kerajinan suku sasak
• Terdapat miniature replica Taman Nasional Gunung Rinjani, Candi Borobudur dan Candi Perambanan, dan lain-lain.
2. Makam Loang Baloq (Makam Keramat Para Peziarah)
Makam Loang Baloq berada di Kelurahan Tanjung Karang, Ampenan, Kota Mataram. Komplek makam itu tidak jauh dari pusat kota Mataram, hanya sekitar tiga kilometer. Untuk menuju komplek makam Loang Balok, sangat mudah, karena kompek makam dan pantai Ampenan hanya terbelah oleh jalan lingkar Kota Mataram yang sudah beraspal. Makam Loang Baloq merupakan sebuah komplek pemakaman. Di komplek makam itu telah bersemayam puluhan jasad dan di lingkungan makam ditumbuhi sejumlah pohon kamboja layaknya pemakaman-pemakaman pada umumnya. Namun, dari makam -makam yang ada, ada tiga makam yang dikeramatkan. Makam tersebut satu diantaranya berada di dalam lubang besar yang terbentuk dari akar-akar pohon beringin, satu lainnya di lubang sisi lain, dan satu lainnya lagi disamping pohon beringin.
Makam yang berada di lubang persis di bagian bawah pohon beringin adalah makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak, sedangkan di lubang bagian samping makam Anak Yatim dan di bagian luar masih disamping pohon beringin terdapat makam Datuk Laut. Makam-makan tersebut hingga kini sering dikunjungi para peziarah dari Pulau Lombok maupun dari daerah lain. Para peziarah yang datang ke makam biasanya mendoakan supaya arwah beliau diterima disisi Allah Swt. Selain itu, ada pula peziarah yang melangsungkan upacara potong rambut anak yang masih balita (ngurisang). “Upacara seperti ini sudah menjadi tradisi dari leluhur nenek moyang mereka dan sini merupakan tempat nenek moyang mereka, sehingga di tempat ini sering diadakan upacara potong rambut bayi dan tempat ritual keagamaan bagi para peziarah. Setelah selesai mengunjungi makam ini biasanya para peziarah berkunjung ke objek wisata Pantai Tanjung Karang untuk menikmati keindahaannya dan kesegaran angin yang bertiup sepoi-sepoi menerbangkan kelelahan para peziarah. Hamparan pohon yang tumbuh berjajar sepanjang tepi pantai akan memberikan kesejukan mata memandang.
3. Taman Mayura (Taman Rekreasi Bersejarah)
Taman ini dibangun oleh AA Ngurah Made Karangasem pada tahun 1744, yang berlokasi di Cakranegara, sekitar 2,5 km dari kota Mataram. Taman ini semula bernama kelepug yang diambil dari suara kelepug-kelepug sungai akibat derasnya mata air yang ada di telaga tersebut. Setelah direnovasi oleh Raja Mataram AA Ngurah Karangasem pada tahun 1866 kemudian nama Kelepug diganti menjadi ‘Mayura’ yang berarti burung merak dalam bahasa sanskerta. Konon di taman ini banyak terdapat burung merak yang memangsa ular yang hidup berkeliaran di taman tersebut. Ditengah-tengah taman ini terdapat bale kambang yang berfungsi sebagai pengadilan rakyat (Raad Kerta) yang dipakai untuk mengadili suatu perkara pada zaman penjajahan Belanda. Saat ini taman tersebut ramai di kunjungi oleh muda mudi yang sedang kasmaran karena tempat ini sangat bagus dan indah. Di dalam taman ini terdapat beberapa pure yang digunakan sebagai tempat persembahyangan bagi penganut agama hindu dan upacara agama lainnya. Selain itu kolam yang berada di taman ini dijadikan sebagai tempat memancing.
4. Pura Meru (Pura Terbesar di Lombok)
Pura ini dibangun pada tahun 1720 oleh AA Ngurah Gede Karang Asem yang berfungsi sebagai pusat persembahyangan bagi umat Hindu yang berada dikawasan Cakranegara dan sekitarnya. Pura ini merupakan pura terbesar yang ada di Lombok yang terdiri dari tiga bangunan besar, ditengah bersusun sebelas, sedangkan di kanan dan kirinya bersusun sembilan yang melambangkan Brahma, Wisnu dan Iswara.
5. Makam Jendral Van Ham
Pada tanggal 5 Juli 1894, ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh komandannya jendral J.A Vetter dan wakilnya Mayor Jendral P.P.H Van Ham tiba dipelabuhan Ampenan. Dalam ekspedisi inilah terjadi pertempuran pertempuran antara pasukan pendudukan Belanda dengan pasukan kerajaan Mataram yang menewaskan Mayor Jendral Van Ham. Kemudian jenazah Van Ham dimakamkan dekat pemakaman Umat Hindu di Karang Jangkong sekitar 1 km dari Mataram. Sampai saat ini makam ini masih ada dan sering dikunjungi oleh warga Belanda yang kebetulan singgah di kota Mataram atau memang sengaja berkunjung melihat makam tersebut.
Wisata Keliling Kota
Mataram, Pulau Lombok.
Durasi Wisata : Maximum 4 jam.
Wisata keliling kota
merupakan wisata
Rencana perjalanan :
- Pura Batu Bolong
- Taman Mayura
- Taman Narmada
- Pura Lingsar
- Kerajingan Tangan Karang Bayan.
- Oleh-oleh khas Lombok
- Kembali ke hotel
Setelah sarapan pagi di hotel anda akan di jemput oleh team kami, wisata
ini akan di awali dengan mengunjungi Pura Batu Bolong yang tak jauh dari daerah
wisata Senggigi, pura ini sering di sebut sebagai duplikat pura tanah lot
karena letaknya yang menjorok ke laut. Selanjutnya perjalanan akan di lanjutkan
ke Kota Mataram, pusat pemerintahan Nusa Tenggara Barat, selanjutnya kita akan
singgah di taman Mayura, peninggalan bangunan sejarah kerajaan Hindu yang di
bangun sekitar 1714, bangunan yang terletak di tengah kolam adalah tempat yang
di gunakan untuk acara pertemuan, selanjutnya perjalanan akan di lanjutkan ke Taman
Narmada, sumber air yang dahulunya terkenal dengan air awet mudanya, di sini
dibangun pula miniatur dari danau segara Anak Gunung Rinjani, perjalanan akan
di lajutkan ke Pura Lingsar yg mana tempat ini merupakan perpaduan dari dua
etnik yang ada yaitu Hindu dan Muslim yang hidup rukun yang sering di kenal
dengan "Watutelu", yang berarti warga muslim di sini sholat 3 kali
sehari. Selanjutnya kita akan menuju ke desa Kayang Bayan, desa kerajinan
tangan khas Pulau Lombok, di sini anda bisa membeli oleh-oleh juga untuk di
bawa pulang, selajutnya kita akan kembali ke hotel, sembari pulang bagi yang
berminat untuk membawa oleh-oleh seperti mutiara, kaos Lombok atau makanan khas
Lombok, kita bisa mampir sejenak dan selajutnya kembali ke hotel. wisata
keliling kota
selesai.
Pura
Batu Bolong
|
|
Taman Mayura & balai apung tempat pertemuan
|
|
Taman
Narmada, miniatur Segara Anak dari Gunung Rinjani
|
Sektor
Pariwisata
memiliki peranan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan di Kabupaten
Lombok Barat. Kepariwisataan berfungsi sebagai salah satu piranti untuk
meningkatkan pendapatan daerah. Sektor ini juga mempunyai arti penting dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan dan peran serta
masyarakat luas baik kalangan usaha, tokoh agama, tokoh adat, cendekiawan,
budayawan, seniman, pemuda mahasiswa, pelajar maupun pejabat sendiri sangat dibutuhkan
karena Pariwisata tidak dikelola oleh orang perorang tetapi Pariwisata akan
berhasil jika semua pihak memiliki komitmen yang sama untuk menjadikan
pariwisata sebagai kebutuhan.
Potensi
pariwisata yang ada di Lombok Barat sangat mendukung dan memberikan kesempatan
serta harapan untuk lebih ditingkatkan pengembangannya. Hal ini menjadi salah
satu pertimbangan untuk menetukan strategi dan arah kebijakan pengembangan
pariwisata sehingga keberadaan objek dan daya tarik wisata diharapkan mampu
memberikan peluang usaha bagi seluruh lapisan masyarakat.
Di
Kabupaten Lombok Barat memiliki obyek wisata yang memiliki potensi tinggi untuk
dikembangkan sebagai destinasi obyek pariwisata ke depan. Terdapat 49 obyek
pariwisata dengan berbagai karakter dan ciri khas masing – masing. Sebagian
besar merupakan obyek wisata baru yang masih belum dikembangkan secara
menyeluruh. Program yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
memprioritaskan pada peningkatan sarana prasana yang ada di lokasi. Beragam
obyek wisata tersebut sebagai berikut:
1.
Wisata Alam
a.
Pantai Senggigi dan Sekitarnya

Fasilitas
yang ada sudah cukup memadai dari hotel bintang dan melati, art shop,
restaurant dan hiburan umum.
b.
Sekotong

Masih
kurangnya sarana prasarana penunjang baik transportasi
maupun akomodasi menjadi salah satu kendala yang perlu segera diperhatikan
mengingat alam sekotong yang sangat menjanjikan untuk dijadikan sebagai salah
satu destinasi obyek wisata yang diandalkan. Jarak sekotong dari kota mataram 60 km atau
sekitar 2 jam perjalanan.



c.
Sesaot

d.
Hutan Wisata Pusuk

2.
Wisata religius
a.
Makam Batulayar

b. Pura Batu Bolong

c. Makam Keramat Cemare
Di
areal ini dipercaya terdapat makam tokoh agama. Oleh masyarakat sekitar tempat
ini dikeramatkan karena sering didatangi oleh peziarah. Yang menarik adalah
lokasi makam yang menjorok ke ke laut dan lokasi makan berada persis di ujung
daratan yang menjorok. Lokasi ini berdampingan dengan pelabuhan lembar sehingga
pengunjung dapat menikmati pemandangan pantai atau untuk sekedar bermain di
pinggir pantai. Untuk sementara daerah ini masih dalam rencana peningkatan
sarana prasarana dalam rangka pengembangan obyek wisata yang berpotensi.
3.
Wisata Sejarah dan budaya
a.
Taman Narmada

b.
Lingsar

c.
Masjid Kuno Karang bayan

4. Wisata Buatan
a.
Padang Golf Narmada
Padang golf ini terletak di desa Golong Narmada, sekitar 20
km dari kota
mataram. Tempat ini bernama GEC Rinjani of Country Club Golong. Disamping
menyediakan fasilitas olah raga golf, tempat ini juga menyediakan sarana hotel
dan komunikasi.
Resort ini di tata sedemikian rupa sehingga tidak mengubah keaslian dan
keasrian alam lombok.
b.
Taman Suranadi

c.
Pelabuhan Lembar
Selain
sebagai salah satu pintu masuk ke pulau Lombok,
dari pelabuhan lembar pengunjung dapat menikmati pemandangan perbukitan dan
pantai yang mengelilingi areal pelabuhan. Terdapat beberapa spot yang sering
digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat rekreasi.
Pendataan
yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada tahun 2011 mendapatkan
bahwa masih banyak obyek wisata yang ada di Kabupaten Lombok barat ini yang
memiliki potensi sangat besar untuk di kembangkan. Salah satunya adalah Air
Terjun Praba yang terletak di Kecamatan Lingsar. Kurangnya sarana prasarana
pendukung, terutama akses jalan menuju obyek wisata, masih menjadi kendala yang
menjadi prioritas untuk segera realisasikan.
http://lombokbaratkab.go.id/fasilitas-daerah-2/objek-wisata/
Tempat Wisata di Lombok Utara
Tulisan ini merupakan catatan awal Tempat Wisata di Lombok Utara. Lombok Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan Ibukota Tanjung, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lombok Barat, berbatasan dengan Laut Jawa di Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah di Selatan, Lombok Timur di Timur, dan Selat Lombok di sebelah Barat.Tulisan Tempat Wisata di Lombok Utara dan peta wisata Lombok Utara ini akan diperbarui ketika informasi yang lebih baru telah diperoleh, dan data GPS telah didapat.
Anda bisa berbagi catatan perjalanan dan membantu memajukan wisata Indonesia dengan menulis Travelog tentang tempat-tempat wisata yang telah anda kunjungi di sini.
Tempat Wisata di Lombok Utara

Tempat Wisata di Lombok Utara setinggi 40 meter di Desa Senaru, Bayan, di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, sekitar 52 Km dari Bangsal, dengan menuruni sekitar 200 lebih anak tangga.
Air Terjun Sendang Gila di Lombok Utara
Sendang Gila adalah nama unik untuk sebuah air terjun yang terletak di Desa Senaru, di kaki Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Utara. Desa Senaru merupakan salah satu pintu masuk utama menuju Gunung Rinjani, dan Air Terjun Sendang Gila termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.Sebenarnya Air Terjun Sindang Gila tidak termasuk dalam jadwal kunjungan kami ke Lombok kali ini, dikarenakan saya sudah terlalu sering mengunjunginya. Tujuan utama perjalanan ini mestinya adalah tiga Gili dan Tanjung Ringgit.
Namun jadwal perjalanan kami rubah ketika, saat bermain air di tiga Gili kami terkena hempasan gelombang. Paling parah ketika hendak kembali ke Bangsal, saat kapal kayu yang kami tumpangi dihajar gelombang tinggi sampai ada beberapa orang penumpang yang menangis ketakutan. Keinginan untuk mengunjungi Tanjung Ringgit langsung lenyap seketika, apalagi melihat empat wajah pucat pasi dari Priska, Uthe, A-ling dan Anna saat turun dari kapal yang membawa kami dari Gili Trawangan.

Salah satu jenis kapal kayu yang membawa wisatan mengelilingi Gili Trawangan, Meno dan Air.
Oleh sebab itu ketika sampai di Bangsal, saya kembali bertanya kepada mereka berempat apakah mau tetap lanjut ke Tanjung Ringgit dan kembali bermain air atau mau merubah haluan melihat air terjun di sebuah desa kecil bernama Senaru. Dengan serempak mereka langsung menjawab air terjuuuun!
Maka selepas senja setelah selesai mandi bersih dan minum teh sore di Bangsal, kamipun melanjutkan perjalanan ke arah Senaru. Sebenarnya lama perjalanan dari Bangsal menuju Senaru dapat ditempuh dalam waktu 2 jam berkendaraan, tapi karena kami harus menepi sejenak untuk mengisi perut yang kosong, jadilah kami berlima tiba di Pos Pendakian Senaru, ketika jam sudah menunjukan pukul 21:00 lebih.
Karena sebelum berangkat tadi kami semua sudah mandi bersih, maka ketika tiba di Pos Pendakian Senaru kami langsung menyiapkan tempat, untuk berbaring malam itu. Meski ini pengalaman pertama 4 dara cantik itu tidur di alam terbuka, untungnya mereka semua langsung terlelap dibuai mimpi begitu meletakkan kepala di atas pembaringan.
Keesokan harinya setelah selesai sarapan roti dan buah mangga di tempat Pa Sukrati di Desa Adat Senaru, kamipun bergegas menyiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Sendang Gila, satu diantara beberapa tempat wisata yang sudah mulai dikenal di Desa Senaru ini.
Tepat jam 10:30 kami berlima mohon diri kepada Bapak Raden dan Pak Sukrati, dua orang petugas Pos Pendakian yang sedang piket hari itu, dan yang sudah menerima kami dengan baik serta melayani kecerewetan kami dengan sabar dan ramah.

Berfoto sejenak dengan Pak Raden sebelum meninggalkan Pos Pendakian Desa Senaru
Di Pos Pendakian, kami tidak dipungut biaya sepeserpun dan sebagai ucapan terima kasih, kami membeli beberapa buah tangan yang dijual oleh pihak Pos Pendakian.
Dari Pos Pendakian Senaru menuju gerbang air terjun tidak begitu jauh, hanya perlu 10-15 menit berjalan kaki. Jika malas berjalan kaki bisa menggunakan angkot yang biasa mangkal di depan gerbang Desa Adat. Ongkosnya hanya Rp. 2.000,- saja.
Ketika sampai di tempat parkir, kami berlima memutuskan untuk mengisi tenaga terlebih dahulu dengan membeli mie rebus di warung di dekat tempat parkir kendaraan, sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke air terjun.
Di warung mie rebus kami sempat berbincang dengan beberapa ibu-ibu paruh baya yang berasal dari Jakarta. Mereka sedikit terkejut melihat kami berlima perempuan semua melakukan perjalanan sampai di Senaru.
Bincang punya bincang ternyata ibu-ibu tersebut tidak mau turun sampai ke air terjun, karena takut tidak sanggup berjalan kaki sampai di bawah. Karena saya melihat mereka cukup sehat dan kuat, maka saya anjurkan agar ibu-ibu tersebut untuk tetap turun sampai di air terjun. Sayang jika sudah sampai di sini tidak menyempatkan diri untuk melihat air terjun yang cantik. Jalan pelan-pelan saja, dan masing-masing cukup membawa sebotol air mineral.
Entah karena termakan bujuk rayu saya, entah karena penasaran mendengar cerita saya tentang keindahan air terjun Sendang Gila. Akhirnya pasukan ibu-ibu paruh baya itupun berangkat menuju ke Air Terjun Sendang Gila.
Tak berapa lama setelah Ibu-ibu paruh baya itu pergi, kamipun mengikuti langkah kaki mereka, setelah masing-masing menandaskan semangkuk mie rebus ditambah sebungkus nasi campur yang dimakan rame-rame. Bekalpun sudah siap di dalam 1 tas gendong ditambah beberapa botol air mineral untuk di jalan. Untuk masuk ke Air Terjun Sendang Gila kami cukup membayar karcis seharga Rp. 2.500 / orang.

Empat dara jelita di depan loket pintu masuk Air Terjun Sendang Gila
Untuk sampai di Sendang Gila, kami hanya membutuhkan waktu 10 menit berjalan kaki dari Loket penjualan karcis. Jalan menuju Air Terjun Sendang Gila sudah cukup bagus dan sudah dibuat undakan dari batu semen yang dibangun oleh Taman Nasional Gunung Rinjani.

Undakan yang dibangun oleh Taman Nasional Gunung Rinjani, yang menuntun kami sampai di depan Air Terjun Sendang Gila. Gemericik air terjun langsung terdengan begitu kita melewati undakan anak tangga yang pertama.

Pos istirahat yang pertama dalam perjalanan ke Air Terjun Sendang Gila
Di sepanjang jalan menuju Air Terjun Sendang Gila, kami melihat beberapa pohon kopi yang sedang berbunga yang baunya tercium harum dan terlihat cantik. Saya juga melihat sebuah pohon besar dengan buah yang lebat seperti buah Apel Malang. Uniknya, buahnya tumbuh lebat di batang-batang pohon tersebut. Menurut cerita bapak tukang parkir, pohon itu namanya Lemeke.
Air Terjun Sendang Gila di Lombok Utara – Hal 2

Pohon Lemeke, rasa buahnya asam, biasa dimakan oleh ibu-ibu yang sedang hamil muda di Desa Senaru, dan hanya tumbuh di hutan itu saja.
Ada banyak cerita menarik di balik penamaan Air Terjun Sendang Gila ini. Ada yang menyebutkan karena air terjun ini berasal dari aliran air yang tinggi dan deras, maka ketika air terjun ke bawah suaranya terdengar seolah-olah seperti singa gila mengaum yang sedang terjun bebas dengan membabi buta.
Cerita lainnya adalah mitos yang beredar di masyarakat setempat bahwa air terjun ini dijaga oleh seekor singa penjaga yang tujuannya untuk melindungi hutan sekitar dari kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air terjun Sendang Gila juga dipercaya dapat menyembuhkan penyakit rematik masyarakat setempat.

Air Terjun Sendang Gila, pancuran airnya bagai singa gila yang sedang terjun bebas.
Tahun 2007 adalah pertama kali saya mengunjungi kawasan air terjun ini. Tempatnya masih agak kumuh dan tidak teratur karena banyak pedagang yang membangun bedeng seenaknya saja untuk berjualan. Tapi sekarang, tempat ini sudah lumayan bersih dan rapih. Pedagang hanya diperbolehkan berjualan di area tempat parkir yang ada didepan pintu masuk air terjun. Kita juga bisa melakukan piknik disini, karena pihak Taman Nasional Gunung Rinjani sudah menyediakan beberapa bangku dan meja dari semen untuk para pengunjung yang ingin berpiknik.

Pelataran piknik di depan air terjun Sendang Gila
Komposisi Air Terjun Sendang Gila sendiri cukup unik buat saya, karena letaknya seperti dua air terjun kembar, dengan debit air yang sangat besar, dan memang cukup tinggi.

Air Terjun Sendang Gila, dua air terjun yang sedang terjun bebas
Kata orang, kolam Air Terjun Sendang Gila ini memiliki kedalaman sekitar 200 meter, dan oleh sebab itu saya tidak mengijinkan Priska untuk turun meski dia ingin sekali mandi di sana.

Tidak boleh mandi, airnya saja diambil untuk dibawa pulang ;-)
Selain dua air terjun utama, di kiri kanannnya ada beberapa air terjun yang lebih pendek dengan debit air yang sama deras seperti air terjun utama.

Salah satu anak air terjun yang ada di area Air Terjun Sendang Gila
Terakhir saya berkunjung ke Air Terjun Sendang Gila adalah bulan September 2010. Meskipun sudah banyak perbaikan yang dilakukan, namun masih ada yang kurang, seperti toilet dan tempat sampah yang masih belum mencukupi. Toiletnya sebenarnya sudah cukup banyak, ada 6 pintu, tapi sayangnya pintu toiletnya tidak satu pun yang berfungsi dengan baik, malah hampir semua pintu sudah terlepas dari engselnya. Tempat sampah juga hanya ada beberapa saja. Untungnya kesadaran pengunjung di air terjun ini cukup baik dengan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga tempat ini terlihat cukup bersih.
Lepas dari semua itu, Air Terjun Sendang Gila memang mempesona dan layak menjadi salah satu tempat tujuan utama wisata di Indonesia.

Tempat Wisata di Lombok Utara setinggi 30 meter di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, dimana di di sekitar lokasi terdapat penginapan, restoran, dan fasilitas penunjang lainnya.
Air Terjun Tiu Kelep di Lombok Utara
Melanjuti perjalan di Lombok Utara. Kali ini kami akan menuju Air Terjun Tiu Kelep, masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dan hanya berjarak beberapa kilometer dari Air Terjun Sendang Gila.Sebenarnya di dalam kawasan Taman Nasional ini masih ada satu lagi air terjun lain, yaitu Air Terjun Jenggala. Tapi untuk sampai di air terjun yang satu ini, kita harus memiliki ketrampilan yang cukup, juga perlengkapan lengkap untuk memanjat. Karena tingkat kesulitannya itu maka kami hanya sampai di Air Terjun Tiu Kelep saja.
Letak Air Terjun Tiu Kelep memang agak tersembunyi di dalam hutan lindung. Oleh sebab itu ketika kita akan masuk ke dalam kawasan air terjun biasanya penjaga loket akan menawarkan seorang penunjuk jalan untuk sampai di Air Terjun Tiu Kelep.

Jalan setapak menuju Air Terjun Tiu Kelep dengan wangi lumut yang kuat
Awal perkenalan saya dengan Air Terjun Tiu Kelep terjadi pada tahun 2007, dengan ditemani oleh seorang pencari kayu bakar yang saya temui di jalur ke arah Air Terjun Tiu Kelep secara tidak sengaja.
Tahun itu, ketika saya berkunjung ke kawasan air terjun ini, hari masih pagi. Saya tidak tahu sama sekali kalau ada air terjun lain selain Sendang Gila, karena pada saat saya sampai di kawasan air terjun loket penjualan karcisnya masih ditutup dan belum ada petugas yang datang. Saat itu juga belum ada petunjuk nama-nama air terjun yang ada di kawasan itu.
Nama Tiu Kelep sendiri diambil dari bahasa Sasak, Tiu yang berarti pusaran, dan Kelep artinya luapan. Jadi Tiu kelep artinya pusaran air yang meluap. Jalan menuju Air Terjun Tiu Kelep memang agak sedikit susah tapi masih dalam bilangan wajar, malah terbilang menyenangkan. Hutan di kawasan ini termasuk hutan basah tadah hujan, salah satu jenis hutan yang paling saya suka.

Hutan cantik dengan peri-peri hutan nan jelita diambil dalam perjalanan ke Air Terjun Tiu Kelep.
Bau khas lumut hutan basah sangat kuat tercium. Jika sedang musim kopi, wangi bunga kopi akan tersebar di saentero hutan. Baunya sangat menyegarkan, dan saya amat sangat menyukai aromanya. Salah satu ciri khas hutan basah adalah tumbuhan dan bunganya juga lebih beraneka ragam. Hutan menuju Air Terjun Tiu Kelep termasuk salah satu hutan cantik yang ada di Indonesia

Bunga kopi sedang mekar bersemi dengan wangi yang semerbak.
Saat menuju Air Terjun Tiu Kelep kami melewati sebuah kanal yang dibangun pada tahun 1978 oleh Ketua Suku Sasak, dibantu masyarakat setempat. Fungsi kanal ini adalah sebagai irigsi untuk mengairi ratusan hektar persawahan penduduk Desa Senaru, dan airnya berasal dari Air Terjun Tiu Kelep.

Duduk diatas jembatan untuk irigasi yang dibangun pada tahun 1978.
Jalan menuju Air Terjun Tiu Kelep sedikit naik turun dan melewati sungai dengan batu-batu besar. Kami juga melewati jalan setapak yang dinaungi pohon-pohon rimbun yang cantik.
Beberapa pohon besar yang tumbang di tengah jalan menambah keindahan pemandangan dalam perjalanan ini. Jalan menuju Air Terjun Tiu Kelep memang sangat mempesona sekali, meski sedikit sulit dan melelahkan, namun harga yang dibayar begitu melihat kecantikan air terjun sangat sebanding.

Akar pohon tumbang mempercantik hutan menuju Air Terjun Tiu Kelep
Pastikan jika ingin mengunjungi tempat ini, agar selalu memakai sendal gunung atau sepatu gunung. Jangan seperti kami, yang hanya memakai sandal jepit seadanya, karena memang tempat ini tidak masuk dalam skenario awal perjalanan, jadi perlengkapan kamipun hanya seadanya saja.
Karena memakai sandal jepit, kaki Aling sempat sobek tersandung batu saat kami menyebrangi sungai. Untungnya tidak terlalu parah, jadi perjalanan tetap kami lanjutkan.
Air Terjun Tiu Kelep di Lombok Utara – Hal 2

Saat melintasi jalur sungai, lintasan yang paling berat yang kami lewati menuju ke Air Terjun Tiu Kelep.
Buat Priska dan Uthe perjalanan seperti ini mungkin sudah biasa karena sejak umur 1 tahun mereka sudah dibawa jalan mblusuk masuk keluar hutan di Gunung Salak. Tapi buat Aling dan Anna ini adalah perjalanan perdana mereka masuk keluar hutan. Jadi begitu melihat Air Terjun Tiu Kelep, wajah letih mereka berdua langsung sirna. Yang terucap cuma “wooow bagus ya” berulang ulang….

Wajah-wajah sukacita ketika pertama kali melihat Air terjun Tiu Kelep.
Tidak seperti di Sendang Gila, disini saya memperbolehkan Priska untuk mandi di bawah air terjun, karena memang kolam disini tidak terlalu dalam. Hanya sekitar 1 meter, jadi cukup aman bagi pengunjung yang ingin berenang di dalamnya.
Saya membiarkan empat sekawan main air sepuasnya di bawah pancuran Air terjun Tiu Kelep, dan sepertinya mereka sangat menikmati sekali, meski airnya cukup dingin.

Bercengkarama di bawah Air Terjun Tiu Kelep
Konon menurut cerita penduduk setempat, setiap kali kita berenang di balik air terjun utama Tiu Kelep, kita akan menjadi satu tahun lebih muda. Mungkin itu sebabnya saya terlihat awet muda ya, karena saya sudah berkali kali mandi di air terjun ini.
Air Terjun Tiu Kelep dikelilingi batu-batu cadas berbentuk cekungan. Jika beruntung, pantulan air yang mengenai batu akan membias dan jika terkena sinar matahari. Refleksinya akan membentuk pelangi warna warni yang mempesona.
Pada kunjungan yang pertama di tahun 2007 saya sempat melihatnya, dan sangat menawan. Sayang sekali kali ini kami kurang beruntung, karena saat itu hari sedikit mendung. Pelangi juga merupakan salah satu pesona dari Air Terjun Tiu Kelep bagi wisatawan asing.

Air Terjun Tiu Kelep
Saat kembali pulang, saya ingin mengambil jalan pintas dengan melewati kanal sepanjang 200 meter yang dibangun untuk irigasi, dengan ketinggian sekitar 2 meter dan lebar 1 meter. Tapi ternyata Priska tidak memiliki cukup nyali untuk melewati terowongan yang sedikit gelap ini, meski memakai lampu senter. Jadi kesempatan untuk melewati terowongan ini saya batalkan.
Tahun 2010 saya pernah melewati terowongan ini bersama Indra, Tia dan Valen, dan sangat menyenangkan berjalan diatas air dingin yang mengalir dibawah kaki, sambil meraba-raba. Pokoknya seru sekali. Karena acerita itulah Uthe menjadi penasaran untuk melewati terowongan itu pada saat kunjungan berikutnya.

Trowongan kanal
Tempat wisata air terjun ini sebenarnya sudah cukup baik, hanya saja masih perlu sedikit sentuhan dari pemerintah lokal. Seperti toilet dan tempat sampah, yang masih sangat kurang. Toiletnya sudah cukup banyak, ada 6 pintu, tapi sayangnya semua pintu tidak ada yang berfungsi dengan baik.
Tempat sampah juga hanya ada di Sendang Gila saja. Itu pun cuma beberapa saja. Tapi untungnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya sudah cukup baik, sehingga tempat ini terlihat cukup bersih, baik di Air Terjun Sendang Gila maupun jalan setapak yang kami lalui saat menuju Air Terjun Tiu Kelep. Kami tidak menemukan sampah yang berserakan di jalan, meski itu selembar bungkus permen.
Terima kasih buat mereka yang sudah mau menjaga keindahan dan kebersihan hutan ini.
Air Terjun Tiu Kelep
Desa Senaru, Kecamatan BayanKabupaten Lombok Utara

Tempat Wisata di Lombok Utara yang merupakan pos pendakian ke Gunung Rinjani, butuh 2 – 3 hari pendakian ke Danau Segara Anak sebelum ke puncak; ada Desa Adat Senaru, pusat informasi, porter dan sewa perlengkapan.
Desa Adat Senaru di Kaki Rinjani Lombok Utara
Jika berbicara tentang tempat wisata di Lombok pasti yang terlintas adalah 3 (tiga) nama Gili yang ada disana, yaitu Gili Trawangan, Meno dan Air, yang memang sedang naik daun dan hampir dikenal seantero dunia, tidak hanya di Indonesia saja. Tapi tahukah anda bahwa selain ketiga gili tadi masih banyak sekali tempat wisata yang menarik di Lombok, diantaranya adalah Desa Adat Senaru.Desa Adat Senaru ini masuk dalam wilayah Kabupaten Lombok Utara, berada tepat dibawah kaki Gunung Rinjani di atas ketinggian 601 mdpl. Desa Adat Senaru ini mungkin adalah satu-satunya desa adat yang paling sering saya kunjungi.
Akses menuju desa ini tidak terlalu susah. Hanya saja memang kendaraan dari Mataram yang menuju ke arah Desa Senaru tidak terlalu banyak dan beroperasi hanya pada jam-jam tertentu saja.
Jika dari Bali, dan ingin mempergunakan kendaraan umum, ada beberapa pilihan, yaitu menunggu bis malam Jakarta ke Mataram atau dari sekitar Jawa menuju Mataram. Bus biasanya sampai di Terminal Ubung sekitar jam 21:00 dengan tarif Rp. 75.000 – Rp. 150.000, tergantung pintarnya kita bernegoisasi dengan kondektur atau supir bus, dan sudah termasuk ongkos Fery dari Padang Bai ke Lembar.
Bisa juga menumpang Elf dari terminal Ubung sampai di Padang Bai, ongkosnya antara Rp. 25.000 – Rp. 30.000, berangkat paling akhir jam 2 sore dari Terminal Ubung. Dari Padang Bai bisa menumpang Bis Parama sampai di Mataram dengan membayar Rp. 60.000, sudah termasuk tiket kapal Fery Padang Bai ke Lembar.
Dari Ubung – Padang Bai bisa juga membeli langsung tiket Fery ke Pelabuhan Lembar seharga Rp. 32.000, dan dari sana bisa naik angkutan umum sampai di Mataram dengan hanya membayar ongkos sebesar Rp. 15.000

Suasana di ruang fery dari Pelabuhan Penyebrangan Padang Bai – Bali, menuju Pelabuhan Penyebrangan Lembar – Lombok
Dari Terminal Mataram ada kendaraan umum sejenis Elf kearah Bayan, tarifnya sekitar 30.000 / orang, berhenti di perempatan Senaru. Angkutan umum ini beroperasi hanya sampai jam 12 siang saja dari Mataram. Dari simpang Senaru naik angkot sampai di depan pintu Desa Adat Senaru ongkosnya sekitar Rp. 5.000. Bisa juga naik ojek dengan tarif siang hari Rp. 20.000, sedang tarif malam hari bisa sampai Rp. 60.000, diantar sampai di depan pintu masuk Desa Adat Senaru.
Untuk penginapan ada beberapa penginapan di sepanjang jalan menuju ke Desa Adat Senaru. Ada Pondok Senaru, Pondok Pendaki Rinjani, dan masih banyak lagi yang lain, dengan tarif termurah Rp. 60.000 / kamar / malam, dan bisa diisi 4 orang. Kalau mau gratis bisa juga menumpang di Pos Pendakian Rinjani yang letaknya persis di sebelah Desa Adat Senaru.

Pos Pendakian di Senaru tempat kami bermalam di Senaru
Setelah beberapa kali ke Senaru dengan menumpang kendaraan umum, kali ini dengan ditemani 2 orang keponakan, Priska dan Uthe, berikut 2 teman mereka Aling dan Anna, yang semuanya perempuan, kami berlima berangkat dari Bali menuju Lombok dengan membawa kendaraan pribadi hasil meminjam dari saudara sepupu yang kebetulan tinggal di Bali.
Kami berangkat dari Denpasar menuju Padang Bai hampir menjelang tengah malam, karena pesawat yang saya tumpangi dari Jakarta baru mendarat di Denpasar jam 19:00. Setelah selesai bebenah perlengkapan yang akan dibawa, tepat jam 21.00 kami mulai bergerak dari Denpasar menuju Padang Bai, yang hanya membutuhkan waktu 1 jam berkendaraan.
Tepat jam 22:00 kami sampai di Pelabuhan Penyeberangan Padang Bai. Setelah membeli tiket seharga Rp. 660.000 untuk mobil (sudah termasuk penumpang di dalamnya), kamipun segera naik ke dalam fery. Sebelum sampai di loket pembelian tiket, kami harus melewati pos pemeriksaan surat-surat kendaraan terlebih dahulu.
Ada cerita lucu setelah tiket fery kami miliki. Sebelum naik ke atas fery, kendaraan roda empat harus mengantri terlebih dahulu dijalur yg sudah ditentukan. Karena ini pertama kalinya saya membawa kendaraan sendiri, saya tidak mengerti mengenai hal itu. Ketika dipersilahakan masuk, bukannya menuju jalur antrian, kami berlima malah langsung tancap gas menuju fery, yang ternyata begitu sampai di bibir fery kami langsung dihadang oleh petugas disuruh kembali. Sambil menahan malu mobilpun saya putar kembali yang ternyata dijalur kiri sudah ada beberapa kendaran yang mengantri dengan manis di sana, sambil tersenyum-senyum mereka melihat ke arah kami.
Hanya 10 menit kami mengantri di jalur kendaraan. Selama perjalan kami semua tertidur pulas, dan terjaga ketika fery hampir merapat di Pelabuhan Penyebrangan Lembar. Lama perlayaran kali ini hanya memakan waktu 5 jam. Hari masih gelap ketika kami keluar dari fery, waktu menunjukkan pukul 4.30 ketika itu.
Dari Lembar kami tidak langsung menuju ke Senaru, melainkan melipir sejenak ke-3 Gili sebelum naik ke Senaru. Lamanya perjalanan dari padang Bai menuju Senaru sekitar 4-5 jam berkendaraan. Tapi karena ini adalah perjalanan pertama Priska dan teman-temannya, jadi kami menyempatkan diri untuk mengambil gambar di beberapa tempat yang bagus sebelum sampai di Senaru.
Kami sampai di Senaru ketika jam sudah menunjukan pukul 21:00. Saya menawarkan kepada Priska, Uthe, Aling dan Anna, apakah mau mencari pondokan atau mau mencoba tidur di pos pendakian, dan ternyata mereka memilih untuk tidur di Pos Pendakian Senaru.
Saya, Uthe dan Anna memilih tidur di gazebo yang ada di depan pos pendakian. Sedang Aling dan Priska memilih tidur di dalam mobil. Mereka sangat menyukai petualangan ini dengan tidur di alam terbuka, karena menjadi pengalaman pertama mereka melakukan perjalanan seperti ini.
Jam menunjukan pukul 6:00 pagi ketika saya terbangun keesokan harinya karena angin dingin yang menerpa wajah. Yang lain masih tertidur pulas. Selesai berdoa dan mengucap syukur sayapun langsung menyambar kamera, menuju Desa Adat Senaru yang terletak di sebelah pos pendakian.

Gerbang Selamat Datang Desa Adat Senaru dibangun dari hasil kerjasama dengan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Tidak banyak yang berubah dari desa adat ini, hanya saja sekarang ada tambahan pos penjualan tiket dan gerbang selamat datang, yang katanya dibangun atas kerjasama dengan Taman Nasional Gunung Rinjani di desa Senaru.

Kata Senaru berasal dari Sinaru, yang berarti cahaya. Sinaru Sejati adalah nama yang diberikan untuk anak pertama yang lahir di Lombok ketika itu, karena kehadiran anak tersebut memberi kecerahan bagi pulau ini. Nama itu kemudian diambil untuk Desa Adat ini.
Pagi itu saya ditemani oleh Pak Sukrati, salah satu penduduk desa adat yang juga berdinas di Pos Pendakian Rinjani – Senaru. Menurut beliau, saya adalah wisatawan lokal pertama yang antusias mendengar cerita tentang desa adat ini. Biasanya hanya wisatawan asing yg mau mendengar atau tertarik dengan cerita mereka. Sedih juga ya mendengar tutur beliau.
Desa Adat Senaru dipimpin oleh seorang kepala adat yang disebut Maloka. Setiap ada upacara adat, pusatnya biasanya berada di rumah kepala adat ini. Uniknya, untuk masuk ke dalam rumah ini kita harus mengunakan berkerah dan berlengan, tidak boleh menggunakan baju tanpa lengan atau tanpa kerah. Sayang kemarin saya tidak sempat masuk ke dalam, karena tuan rumahnya sudah pergi ke ladang.

Rumah Kepala Adat Maloka sebagai pusat setiap upacara yang diadakan di Desa Adat Senaru
Jumlah penduduk di desa adat ini hanya 79 orang saja, yang terdiri dari 20 kepala keluarga, sesuai dengan jumlah rumah yang ada di desa adat ini. Setiap rumah biasanya dihuni oleh Bapak, Ibu dan beberapa orang anak saja. Seluruh Penduduk Desa Adat Senaru ini beragama Islam.
Rumah Pak Sukrati sendiri dihuni bersama isterinya yang bernama Ibu Becengan, dengan empat orang anak, yaitu Junita duduk dikelas 3 SMA, Sunarto SMP kelas 2, Mulunten berumur 5 tahun dan Aditia baru 2 tahun. Kemarin kami hanya bertemu dua anaknya saja, yaitu Mulunten dan Aditia.
Desa Adat Senaru di Kaki Rinjani Lombok Utara – Hal 2

Pak Sukrati di depan rumahnya. Ia baru bangun tidur ketika saya datang.
Desa adat ini sangat bersih dan teratur. Dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu dengan atap rumbia. Saya sempat masuk rumah Pak Sukrati, karena di rumah penduduk tidak ada aturan tertentu untuk masuk kedalamnya. Rumahnya terdiri dari 2 tingkat dengan lantai atas berbentuk balkon. Lantai bawahnya terbuka tanpa sekat sedang dilantai atas sedikit disekat untuk kamar tidur dan satu ruang khusus untuk sembahyang.
Ditemani secangkir kopi khas Lombok, saya benar-benar terpesona mendengar tutur Pak Sukrati tentang adat dan kebiasaan desa ini, sehingga nyaris lupa dengan dua orang keponakan yang masih berada di depan. Saya pun memohon diri sejenak untuk memanggil Priska, Uthe, Aling dan Anna untuk turut mendengarkan ceritanya.
Ternyata mereka sama terpesonanya dengan saya. Mendengar cerita Pa Sukrati serasa mendengar dongeng sebelum tidur. Bersama dengan tuan rumah, kami membuat sarapan yang bahannya kami bawa dari Bali, sambil mendengar cerita Pak Sukrati yang kadang ditemani Ibu Becengan, istrinya.

Sarapan bersama Pak Sukrati di atas bale sambil mendengarkan cerita unik tentang Desa Adat Senaru benar-benar sangat menyenangkan.
Pak Sukrati bercerita tentang beberapa kebiasaan yang berlaku di desa ini ketika ingin meminang seorang gadis, yaitu selain menyerahkan mahar atau mas kawin, di sini berlaku juga denda kawin atau Ajin Bubuk.
Jika ingin meminang seorang gadis, dilarang keras mengucapkannya terlebih dahulu tanggal pelaksanaannya, karena jika meleset akan terkena denda kawin oleh sebab salah ucap atau ngomong yang disebut Bila Bibir.
Jika terkena denda kawin, seorang pria harus menyiapkan beberapa benda, seperti: 244 keping uang bolong (1 uang bolong setara Rp. 200), kelapa 1 butir, gula 1 lenjor, beras 1 catu (1 tempurung kelapa = 3 Kg), dan 1 ekor ayam. Sedangkan mas kawinnya yang terdiri dari: kain putih 2 lembar, uang bolong 488 keping, 1 buah Tombak Ulon Dedosan (tombak khas Lombok), dan 1 ekor sapi.
Sebelum terjadi pesta perkawinan, biasanya terjadi pertemuan antar keluarga yang diikuti oleh seluruh keluarga kedua belah pihak dan disana akan terjadi tanya jawab apakah selama masa pacaran pernah terjadi kekerasan seperti berkelahi, mencubit atau memukul, yang disebut juga Bila Mempak. Jika itu terjadi juga akan dikenakan denda kawin yang besarannya ditentukan oleh pihak keluarga wanita.
Setelah semua mahar dan denda selesai diberikan, barulah mereka akan melihat hari baik atau Dina Penanggal. Upacaranya sendiri dipimpin oleh Maloka, dibantu penghulu.
Menjelang hari raya umat Islam, Desa Adat Senaru biasanya menyelanggarakan beberapa upacara besar. Diantaranya adalah Minangin, yaitu ritual menyiapkan beras untuk pesta yang ditumbuk oleh para wanita dengan mempergunakan alu serta lesung besar berbentuk sampan.
Upacara lainnya adalah Presean, atau adu ketangkasan. Permainan perkelahian ini bernilai ritual tinggi, dimana diadu dua orang petarung bersenjatakan rotan dan perisai kulit. Mereka bertarung sampai salah satu dinyatakan menang, dan biasanya pertarungan ini diiringi musik gamelan.
Gamelan merupakan bagian utama setiap upacara yang diadakan di Desa Adat Senaru. Dua tahun lalu saya sempat hampir melihat kedua upacara ini, tapi sayang waktu itu saya terlambat turun dari Rinjani dan begitu sampai di Senaru upacaranya sudah selesai.
Upacara adat lainnya adalah ketika mengkhitankan anak laki-laki, dan upacara kematian dengan memotong sapi atau kerbau, yang setelah upacara tanduknya diletakan di dalam bale.

Pak Sukarti sedang menunjukkan tanduk sapi yang ada di atas atap bale. Tanduk yang di atas dipakai untuk upacara khitanan anaknya yang kedua, sedang tanduk yang di bawahnya adalah bekas upacara kematian orang tuanya.
Yang menarik dari cerita Pak Sukrati adalah ternyata penduduk desa adat ini sudah sadar akan pentingnya pendidikan dan kesehatan. Angka kematian bayi di sini hampir 0% setiap tahunnya, meski puskesmas yang terdekat berjarak 11 Km.
Karena terbatasnya bidan, terkadang Pa Sukrati juga dimintai bantuan membantu persalinan. Untuk memotong tali pusar bayi, mereka tidak menggunakan pisau melainkan bilah bambu yang sudah disterilkan dengan kunyit.
Emapt anak Pak Sukrati pun proses kelahirannya dilakukan sendiri olehnya. Untuk mengingat jam dan tanggal kelahiran, biasanya Pa Sukrati menuliskan di dinding rumahnya agar tidak lupa, dan sebagai data untuk membuat akte kelahiran.
Pada hari ketiga setelah melahirkan biasanya akan diadakan upacara potong pusar atau Buang Awu, sekaligus untuk memberi nama bagi sang bayi. Ibu-ibu disini juga rajin pergi ke posyandu yang diadakan setiap bulan oleh Puskemas dari Bayan, dan kebetulan posyandunya berada tepat di depan Desa Adat Senaru.
Selain bekerja di Pos Pendakian, Pak Sukarti juga seorang petani coklat. Ia juga memiliki sedikit ladang yang ditanami berbagai macam sayuran, kopi dan tembakau, juga sedikit ladang padi. Di desa adat ini juga berlaku sistem simpan hasil panen yang diletakan di dalam lumbung bersama.

Coklat salah satu hasil pertanian yang dihasilkan Desa Adat Senaru
Tepat pukul 9:00 pagi, kami berlima mohon diri kepada Pak Sukrati dan Ibu Becengan karena kami hendak melakukan perjalanan lagi menuju dua air terjun yang ada di Lombok Utara ini.

Foto bersama Pak Sukrati, Ibu Becengan dan Aditia (anak bungsu Pak Sukarti) sebelum meninggalkan Desa Adat Senaru.
Senang sekali bisa berjumpa dengan Pak Sukrati dan mendengar cerita tentang Desa Adat Senaru ini, sebuah warisan Budaya buat anak negeri yang patut di kenal. Sayang jika desa cantik dan unik ini hanya dikenal oleh orang luar.

Horeee senangnya kami bisa berada didesa Adat Senaru…
Sedikit Tips buat pejalan yang ingin ke Senaru:
- Bagi yang mempunyai banyak waktu tapi dana terbatas bisa mempergunakan Bus Malam Safari Dharma Raya Jakarta-Mataram dengan hanya membayar ongkos Rp. 450.000/orang sudah termasuk tiket penyebarangan Banyuwangi-Ketapang dan Padang Bai – Lembar, serta makan 4 kali selama perjalanan. Lama perjalanan 2 malam 3 hari. Bis berangkat dari Terminal Rawamangun pukul 15:30.
- Bagi yang mempunyai waktu terbatas tapi mempunyai dana cukup bisa mempergunakan pesawat Terbang dari Jakarta-Lombok atau Jakarta-Bali dengan waktu tempuh hanya 1-2 jam dengan harga tiket termurah dari Jakarta-Lombok Rp. 1.500.000 pp dan Jakarta-Bali Rp. 700.000 pp.
- Dari Bali bisa mempergunakan Fery dari Pelabuhan Penyebrangan Padang Bai yang beroperasi 24 jam, dengan tiket Rp. 32.000/orang, kendaraan roda 4 Rp. 660.000/kendaraan, dan motor Rp. 280.000/motor, termasuk penumpang
- Kendaraan umum di Bali dan Lombok sangat terbatas waktu beroperasinya. Jadi pilih penerbangan paling pagi dari Jakarta atau Bali.
Desa Adat Senaru
Kecamatan Bayan, Lombok UtaraNusa Tenggara Barat

Tempat Wisata di Lombok Utara di antara Gili Trawangan dan Gili Air, 35 menit dari Pelabuhan Bangsal; bisa berenang, snorkeling, melihat taman laut dengan karang biru terindah di dunia, dan menginap.
Pantai Bulan Madu Gili Meno Lombok
Banyak orang yang jatuh cinta dengan pemandangan Gili Trawangan di Lombok Utara tetapi tidak sempat mengunjungi Gili Meno. Padahal lokasi Gili Meno tidak jauh dari Gili Trawangan. Gili Meno berada diantara Gili Trawangan dan Gili Air. Gili Meno menawarkan sensasi liburan bagi orang-orang yang tidak terlalu menyukai keramaian dan juga tempat yang cocok untuk berbulan madu.Mengunjungi Gili Meno bisa dilakukan dengan menggunakan transportasi publik ataupun dengan menyewa kapal sendiri. Pejalan cukup membayar Rp 10.000 per orang untuk transportasi publik atau Rp. 175.000 untuk sewa kapal dari pelabuhan Bangsal, tarif resmi di tiket dan pada loket.
Untuk menyeberang ke tiap pulau itu hanya membutuhan waktu kurang dari satu jam. Namun berbeda dengan Gili Trawangan, penyeberangan ke Gili Meno hanya dilayani pada waktu-waktu tertentu. Untuk jadwal menyeberang pagi hari dari Gili Meno ke Pelabuhan Bangsal adalah jam 8 pagi, setelah itu jam 3 siang (jadwal pada saat saya berkunjung ke Gili Meno). Mengetahui jadwal kapal di Gili Meno sangat penting terutama jika kita pulang ke tempat asal dengan menggunakan pesawat siang.

Pemandangan Pantai Pasir Putih di Gili Meno.
Pada saat saya pertama kali menginjakkan kaki di Gili Meno suasananya sangat sepi. Saya sempat berpikir kemana perginya penduduk dan turis-turis. Benar-benar sepi, hampir seperti berada di sebuah pulau pribadi dengan pantai berpasir putih.

Pantai yang sepi di Gili Meno.
Namun ketika melihat ada orang tak dikenal datang dengan bawaan di pundaknya, beberapa orang datang mendekat dan menawarkan jasa mencari penginapan. Ketika saya menolak, mereka menanyakan di mana kami akan menginap. Setelah menyebutkan nama penginapannya, barulah mereka berhenti menawarkan. Jika tidak menjawab, mereka akan terus mengikuti.
Saya dan teman saya menyusuri jalanan pinggir pantai untuk mencari penginapan yang sebelumnya sudah saya hubungi dari Jakarta. Saya melihat ada beberapa wanita menjual kain pantai beraneka warna, serta beberapa restoran di pinggir pantai yang terlihat sepi. Berjalan sekitar 10 menit dari tempat kapal bersandar, akhirnya kami menemukan Tao Kombo Travel Lodge.

Tengara Tao Kombo Travel Lodge.
Penginapan ini sebenarnya berada dekat dengan pinggir pantai. Hanya agak sedikit tersembunyi karena ditutupi pepohonan. Di dekat pintu masuk terdapat open space bar bernama Jungle bar, dan di sekelilingnya terdapat beberapa buah meja.
Salah seorang karyawan penginapan itu mengantar kami ke dalam kamar. Saya perhatikan bahwa bentuk masing-masing kamar yang saya lewati semuanya berupa lumbung padi, dengan desain disesuaikan dengan jenis kamar. Saya menginap di kamar berukuran King Size tanpa pendingin udara maupun kipas.

The Jungle Bar Tao Kombo Travel Lodge
Jika teman saya ingin memanfaatkan pantai yang sepi ini untuk berjemur, maka saya lebih suka berjalan-jalan mengitari pulau.
Tanpa berbekal peta dan hanya mengikuti kemana kaki melangkah, saya sampai ke tempat penjualan cindera mata yang dimiliki oleh pasangan suami-istri Botol (begitu mereka dipanggil) yang usianya terbilang sudah cukup senja. Jangan bayangkan tempat mereka itu seperti toko, karena hanya ada beberapa meja pajang dan benda kerajinan yang dijual digantungkan begitu saja di dinding.
Mereka ramah dan mengijinkan saya untuk melihat-lihat. Mungkin karena Gili Meno tengah sepi atau mereka merasa seperti dikunjungi oleh anak sendiri, Pak Botol mengajak saya duduk untuk mengobrol. Ternyata cindera mata yang dijual adalah hasil karya mereka sendiri.
Di tempat Pak Botol itu saya disuguhi buah kecil berwarna hitam. Rasanya seperti sawo tapi kulitnya licin, berbeda dengan sawo yang berkulit kesat dan rasanya lebih sepat. Menurut saya buah itu bernama buah Duwet, yang sering tumbuh liar di pedesaan.
Keasyikan mengobrol membuat saya dicari-cari oleh teman saya. Akhirnya saya pun pamit kepada pasangan Botol yang berpesan agar besok datang lagi untuk menemani beliau mengobrol.
Sejak awal kami ingin melakukan snorkeling di sekitar Gili Meno, dan teman dari Tao Kombo membantu mencarikan orang yang bisa mengantar kami untuk melakukan kegiatan yang mengasyikkan itu.
Karena Gili Meno tengah sepi, agak susah untuk melakukan snorkeling publik, sehingga kami pun menyewa kapal sendiri. Pelayanan snorkeling ataupun diving rupanya lebih ramai di Gili Trawangan. Setelah melakukan tawar menawar dengan si empunya kapal yang bernama Pak Bolong (kenapa nama orang di sini aneh-aneh?) kami mendapatkan harga Rp. 350.000 per sekali jalan, sudah termasuk pelampung keselamatan, alat snorkel dan kaki katak.
Berbeda dengan snorkeling di lokasi lain di Indonesia, di Gili jika awak kapal melihat bahwa tamu yang mereka antar bisa berenang, maka mereka hanya mengawasi dari atas kapal, tidak ikut terjun ke laut. Namun sebelumnya mereka akan mengarahkan lokasi-lokasi mana yang menarik dan yang boleh kita capai. Beberapa kali saya melakukan snorkeling di Gili Terawangan, kebiasaannya seperti itu. Tetapi karena di Gili Meno saya menyewa kapal dan kebetulan hari sudah cukup siang sehingga ombak pun cukup besar, maka Pak Bolong ikut menjadi pemandu kami, ditemani juga oleh teman dari Tao Kombo.
Terlepas dari ombaknya yang cukup membuat saya sempat terbawa arus, pemandangan bawah laut di sekitar Gili Meno lebih menarik dibandingkan dengan di Gili Trawangan. Penyu-penyu besar juga saya temui di sana. Ikan-ikannya lebih banyak, jumlahnya hampir sama dengan yang ada di Pulau Karimun Jawa. Mungkin karena Pak Bolong merupakan penduduk asli Gili Meno maka beliau sudah hafal benar tempat-tempat mana yang sebaiknya kita kunjungi.
Beberapa kali Pak Bolong menyelam ke dasar laut, dan ternyata dia mengambilkan saya bintang laut serta Ikan Buntal (beberapa daerah menyebutnya ikan Buntek). Bentuknya lucu, ingin rasanya saya membawanya pulang. Walaupun bentuknya lucu tapi ikan ini beracun. Jadi jika ingin mencoba rasa Ikan Buntal di salah satu restoran yang menawarkan menu ini (biasanya restoran Jepang), sebaiknya pastikan koki restoran tersebut bersertifikat.
Setelah selesai berenang, kami merapikan alat-alat snorkeling. Saya baru menyadari bahwa di tempat saya menyewa alat tersebut ternyata terdapat tempat penangkaran penyu yang sederhana. Sayangnya tempat penangkaran ini kurang diperhatikan jika dibandingkan dengan yang ada di Gili Trawangan.
Jika tempat penangkaran di Gili Trawangan dibuat atas kontribusi dari maskapai penerbangan nasional Garuda, maka tempat penangkaran di Gili Meno dibuat atas kontribusi salah satu LSM Italia, sesuai tulisan pada poster yang saya baca di dinding. Selesai berenang, saya memutuskan untuk kembali mengitari pulau sendirian.
Masuk lebih ke dalam, lebih jauh dari pantai, ternyata banyak penginapan berbentuk bungalow lainnya. Cocok untuk para turis ransel. Mungkin jika baru pertama kali ke sini, orang akan menyangka bahwa hanya ada penginapan yang mahal di pinggir pantai. Tapi jika mau berjalan ke dalam, cukup banyak pilihan penginapan sederhana.
Meskipun cuaca di Gili Meno saat itu panas terik, tetapi saya tetap bertekad menyusurinya. Saya sempat mengobrol dengan anak-anak yang baru pulang sekolah, dan mereka memberi tahu bahwa jika saya terus berjalan, tidak jauh lagi (kira-kira 40 menit dari pantai) saya akan menjumpai taman burung, Gili Meno Bird Park. Meskipun sempat tersasar, tetapi akhirnya taman burung itu ketemu juga.

Gili Meno Bird Park terlihat sepi, pintunya pun ditutup. Akhirnya saya memutuskan jalan lagi.
Saya bertemu salah satu penduduk yang mengira saya salah satu turis Thailand, dan ia sangat kagum karena saya bisa berbahasa Indonesia dengan baik (padahal saya orang Indonesia). Orang itu memberitahu bahwa sebenarnya Gili Meno Bird Park itu buka, tinggal mencari penjaga dan kemudian membayar tiket Rp. 50.000 maka bisa masuk melihat-lihat. Sudah terlanjur jauh, saya memilih untuk meneruskan perjalanan.
Di tengah-tengah pulau saya bertemu dengan orang-orang yang sepertinya tengah bergotong-royong mendirikan bangunan, dan lagi-lagi mereka menyangka saya turis Asia. Saat mengetahui bahwa saya orang Indonesia, salah satu orang dari mereka berbaik hati menawarkan untuk mengantar saya mengunjungi danau. Hmm…ada danau di Gili Meno? Tanpa berpikir panjang, saya iyakan tawaran beliau itu.
Pantai Bulan Madu Gili Meno Lombok – Hal 2

Danau tersebut ternyata airnya asin, dikelilingi tanaman bakau. Pijakannya basah, sehingga jika pergi ke sana tanpa membawa alas duduk, seperti misalnya tikar, maka kita harus puas memandangi danau sambil berdiri.
Karena dikelilingi pohon, hawa di sekitar danau terasa sejuk, kontras sekali dengan hawa saat saya tadi berjalan. Saya menanyakan nama danau ini, jawabannya tidak ada nama. Jadi sebut saja danau ini Danau Meno, katanya lagi. Berjalan sekitar 5 menit dari danau terdapat sebuah lapangan luas, tempat kuda dan kerbau merumput.

Kuda-kuda yang dilepas bebas di alam.
Berjalan lebih jauh lagi, saya melihat ada papan penunjuk arah ke sebuah penginapan. Sebenarnya ingin melihat tetapi karena hari sudah sore dan saya tidak mau menjadi anak hilang yang tersasar, saya kembali ke Tao Kombo.

Saatnya Bersantai di Gili Meno.
Ketika malam tiba, penginapan Tao Kombo yang semula sepi perlahan-lahan mulai semarak. Orang-orang yang siang tadi melakukan kegiatan di luar satu persatu pulang. Di Jungle Bar orang-orang berkumpul untuk makan atau beberapa hanya sekedar minum.
Saya memesan satu teko campuran minuman jahe dan lemon untuk memulihkan suara saya yang hilang. Menurut karyawan peracik minuman, sesekali musik tradisional tampil di sini. Mereka menyebut musik tradisional tersebut musik Gambus. Mungkin lain waktu kami bisa mendengarkan penampilan musik Gambus di sini. Kami berkenalan dengan beberapa orang turis dan kemudian malam itu kami habiskan dengan mengobrol sambil sesekali menjadi DJ gadungan, memutar lagu-lagu lama dari koleksi CD yang ada di Tao Kombo. What a lovely day.

Tempat Wisata di Lombok Utara 20 km dari Senggigi, pulau terbesar dan terjauh di Lombok Utara, 45 menit dari Pelabuhan Bangsal, berpasir putih, ada pondok wisata, hotel melati, restoran, gua Jepang.
Eloknya Gili Trawangan Lombok
Gili Trawangan terletak di bagian barat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pulau kecil berpasir putih dengan warna laut biru gradasi hijau. Sungguh indah dan menenangkan. Dari bandara Lombok International, akses menuju tempat ini dengan menggunakan mobil, atau taxi sekitar 2 jam menuju Pelabuhan Bangsal, dilanjutkan dengan perahu kurang dari 30 menit.Bisa juga dengan menyewa kapal dari Senggigi atau menggunakan kapal cepat 2 jam dari Bali. Biasanya jika Hari Raya Nyepi, maka turis-turis di Bali yang tidak merayakannya, menghabiskan waktunya dengan berkunjung ke Gili Trawangan.
Fasilitas yang terdapat di Gili Trawangan sangat lengkap. Mulai dari restoran kelas internasional, pusat belajar menyelam dengan lisensi resmi dari PADI, penginapan kelas ransel sampai hotel berbintang, tempat penukaran mata uang asing, bahkan pusat hiburan malam. Tetapi jangan harapkan untuk menemukan kendaraan bermotor di sini. Karena penduduk di Gili Trawangan sepakat untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor untuk mempertahankan udara yang bersih.
Salah satu alat transportasi tradisional Gili Trawangan adalah Cidomo. Sejenis dokar tetapi dengan kapasitas penumpang yang lebih sedikit, selain itu bagi yang senang bersepeda, di Gili Trawangan banyak menyediakan penyewaan sepeda.
Gili Trawangan merupakan komunitas muslim. Penduduk menghormati turis-turis yang datang, tetapi di beberapa lokasi di harapkan agar wanita tidak menggunakan bikini secara sembarangan.

Tradisi Mengarak Pengantin di Gili Trawangan

Warga Turut Berbahagia Berjoget Bersama di Jalan
Jangan lewatkan untuk menunggu matahari terbit di Gili Trawangan. Gunung Agung dan Gunung Rinjani menjadi penghias pemandangan. Setelah itu jangan lekas kembali ke penginapan, karena Gili Trawangan di pagi hari sangat menyenangkan.
Entah untuk berolah raga atau pun sekedar menemani penduduk memancing di dermaga kecil. Jika beruntung, bisa melihat ikan-ikan kecil melompat bersamaan di laut. Disirami oleh cahaya matahari pagi, ikan-ikan itu terlihat seperti sedang memberi pertunjukkan kepada pemancing dan nelayan yang hilir mudik.
Bagi kalian yang senang dengan olah raga laut, Gili Trawangan menyediakan sarana untuk snorkeling. Dengan harga yang menurut saya cukup terjangkau, bisa melihat pemandangan dengan perahu glass bottom. Bagi yang tidak suka berenang atau takut melakukan snorkeling, bisa melihat ikan berenang di bawah perahu.
Titik untuk melakukan snorkeling dilakukan di dua lokasi. Biasanya di sekitar Gili Trawangan dan Gili Air. Saran saya, bawa bekal roti sebagai pancingan ikan. Banyak ikan yang akan menghampiri dan berani mendekat. Di sela-sela perpindahan lokasi, turis akan diantarkan untuk beristirahat atau makan siang di sekitar Gili Air.
Bagi yang ingin belajar menyelam, di Gili Trawangan juga menyediakan penyewaan peralatan untuk menyelam. Bagi yang sudah mahir, bisa mencoba night dive, atau mengunjungi lokasi dimana terdapat koral biru yang terkenal hanya ada di beberapa tempat tertentu, salah satunya di Gili. Jika beruntung, bisa berenang dengan penyu-penyu besar yang dilindungi. Sebagai informasi, salah satu maskapai penerbangan nasional, mendirikan pusat perkembangbiakan penyu di Gili Trawangan.
Setelah puas berenang, kita bisa bermalas-malasan di pinggir pantai sambil menunggu sore datang. Di sekitar pantai disewakan kursi-kursi untuk bersantai. Jika waktu menunjukkan sekitar pukul setengah lima, segera arahkan sepeda atau sewa Cidomo menuju Sunset Bar. Tempat terbaik untuk menikmati pemandangan terbenamnya matahari di Gili Trawangan.
Waktu makan malam tiba, segera arahkan kaki menuju lokasi tempat makan. Hasil laut siap untuk dipilih untuk di santap. Bagi yang tidak suka dengan makanan laut bisa mencari lokasi alternatif. Saya yang terkadang rindu dengan jajanan Indonesia, terkadang memilih untuk makan di sekitar lapangan. Di sana banyak dijual makanan dengan tradisional khas Indonesia.
Beberapa tempat makan di suguhi dengan hiburan live music ataupun house music. Tinggal di pilih sesuai kesukaan masing-masing. Jika masih ada waktu, bisa menghabiskan malam untuk mengobrol dengan teman seperjalanan, ataupun teman baru bertemu di Gili Trawangan. Karena restoran, café maupun tempat minum dibuka sampai larut malam.

Rock Bar Gili Trawangan

Sunrise di Gili Trawangan

Menyambut hari di Gili Trawangan
Eloknya Gili Trawangan Lombok – Hal 2

Sunset di Gili Trawangan

Sama-Sama Bar & Bungalow
Sempatkan waktu lebih dari satu hari di Gili, untuk mengunjungi Gili Air dan Gili Meno, karena setiap tempat memiliki keunikannya sendiri.
Gili Trawangan
Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.GPS: -8.3548928, 116.0430881 (lihat peta)

Tempat Wisata di Lombok Utara di Dusun Kerta, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, 15 Km dari Bangsal, yang bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, atau pun dengan cidomo.

Tempat Wisata di Lombok Utara setinggi 50 m dengan genangan air sedalam 20 m, yang berada di Dusun Kerurak, Desa Genggelang, sekitar 2,5 Km dari Jalan Raya Lendang Bagian.

Tempat Wisata di Lombok Utara di hutan Desa Santong, Kayangan, 35 Km dari Bangsal. Selain panorama alam di sini juga terdapat kera hitam, berbagai jenis burung, kupu-kupu dan satwa lainnya.

Tempat Wisata di Lombok Utara berupa dermaga yang menghubungkan Pulau Lombok dengan Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan, dan tempat snorkeling dan menyelam di Barat Laut Pesisir Lombok.

Tempat Wisata di Lombok Utara berpasir putih yang ukuran pulaunya terkecil di Lombok Utara, 25 menit dari Pelabuhan Bangsal, bisa menyelam, berjemur, ada penginapan kelas melati, restoran dan bar.

Tempat Wisata di Lombok Utara yang berumur lebih dari 300 tahun di Bayan, 80 km dari Mataram, berdinding anyaman bambu, atap tumpang. Bayan adalah salah satu gerbang masuk Islam di Pulau Lombok.

Tempat Wisata di Lombok Utara dekat Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, pernah disinggahi ratusan kapal layar yang sebelumnya mengikuti Sail Bunaken, dengan panorama matahari tenggelam.

Tempat Wisata di Lombok Utara di Desa Sigar Penjalin, Tanjung, Lombok Utara, bisa snorkeling, dan terumbu karang lepas pantai. Di dekat pantai ini ada lapangan golf 18-hole bertaraf internasional.

Tempat Wisata di Lombok Utara di puncak bukit di perbatasan Lombok Barat dan Lombok Utara, 15 menit dari Bandar Udara Selaparang, dengan hutan lindung, gerombolan kera, ada Tuak Manis dari nira.

Tempat Wisata di Lombok Utara yang merupakan gunung tertinggi ke-2 di Indonesia (± 3726 m), terkenal dengan Panorama Puncak, Gunung Baru Jari, Danau Segara Anak; ada Gua-gua, Air Panas.
thearoengbinangproject.com/wisata/wisata-lombok-utara
LOTENG
» Home
Air Terjun Benang Stokel Lombok Tengah

Bagi anda yang suka dengan wisata petualangan, dari tempat ini bisa mendaki ke Gunung Rinjani hanya menempuh perjalanan sekitar 8 jam, ditengah perjalanan anda akan menemukan sebuah tempat dengan ketinggian sekitar 1500 meter diatas permukaan laut anda dengan leluasa bisa menikmati pemandangan yang sangat menakjubkan. Disini anda bisa beristirahat sejenak untuk menghilangkan penat selama perjalanan. Bila anda mendaki melalui jalur ini, banyak sekali ditemukan mata air yang masih alami dan anda juga bisa menemukan beberapa jenis FLORA maupun FAUNA seperti : Rusa, Lutung, Anggrek dll.
Apabila anda ingin menikmati air terjun yang kedua yaitu : BENANG KELAMBU, hanya berjalan beberapa menit saja melalu hutan lebat yang penuh ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman seperti : Pisang, Kopi, Kakao dll, air terjun ini airnya berasal langsung dari DANAU SEGARA ANAK.
Bila anda ingin menikmati beberapa hasil olahan tanaman yang dikelola oleh para penduduk sekitarnya, anda bisa mengunjungi salah satu penduduk yaitu Pak Jalal yang biasa membantu mengajak keliling para tamu yang berkunjung ke tempat ini.
Air terjun Kelambu Lombok Tengah

» Home
Pantai Gerupuk Lombok Tengah

Disebut
Teluk Gerupuk karena berlokasi di Desa Gerupuk, hanya 9 Km dari Kuta ke
timur. Penduduk setempat bermatapencaharian sebagai nelayan, budi daya rumput
laut, dan membesarkan hasil tangkapan menggunakan bagang apung dan keramba,
terkadang menyewakan perahu saat pengunjung ingin menikmati dunia surfing.
Gerupuk sangat terkenal sebagai tempat selancar bahkan terbaik, karena ombaknya
selalu besar sepanjang musim. Tempat ini ilengkapi dengan fasilitas penginapan,
ungalow, restoran, warung dan pos pengamanan pariwisata
» Home
Pantai Kuta Lombok Tengah
Pantai
Kuta, Lombok adalah tempat wisata di
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta.
Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak
hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu
kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini.jarak Pantai Kuta Dari
Bandara Selaparang yang terletak di Kota Mataram, akses kendaraan umum menuju
Pantai Kuta masih sangat terbatas. Oleh karena itu, disarankan bagi para
pengunjung untuk menggunakan mobil sewaan. Perjalanan ini akan memakan waktu
sekitar 1,5 jam hingga 2 jam.

Pantai Kuta, Lombok adalah tempat wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini. Ini adalah upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke air laut. Ia berjanji sebelumnya bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun. Rambutnya yang panjang kemudian menjadi cacing Nyale tersebut.
Desa Kute dengan pantai pasir putihnya terletak di pantai Selatan pulau Lombok. Dikelilingi oleh deretan perbukitan. Di pagi hari pemandangan yang menakjubkan dapat dilihat dari puncak perbukitan tersebut. Selain itu terdpat banyak pantai-pantai yang tak kalah menariknya di sepanjang pantai Selatan. Di antaranya pantai Seger, Aan, Mawi, Selong Belanak, Rowok dan Mawun. Dua yang terakhir sangat bagus sebagai lokasi untuk selancar angin maupun untuk olahraga pantai lainnya.Wisata Indonesia Surga Dunia

Pantai Kuta, Lombok adalah tempat wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini. Ini adalah upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke air laut. Ia berjanji sebelumnya bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun. Rambutnya yang panjang kemudian menjadi cacing Nyale tersebut.
Desa Kute dengan pantai pasir putihnya terletak di pantai Selatan pulau Lombok. Dikelilingi oleh deretan perbukitan. Di pagi hari pemandangan yang menakjubkan dapat dilihat dari puncak perbukitan tersebut. Selain itu terdpat banyak pantai-pantai yang tak kalah menariknya di sepanjang pantai Selatan. Di antaranya pantai Seger, Aan, Mawi, Selong Belanak, Rowok dan Mawun. Dua yang terakhir sangat bagus sebagai lokasi untuk selancar angin maupun untuk olahraga pantai lainnya.Wisata Indonesia Surga Dunia
» Home
Pantai Seger Lombok Tengah

Keindahan pantai ini membuat para wisatawan menjadi kagum menyaksikan panorama alamnya. Airnya yang jernih dan tenang menjadikan pantai ini sangat ideal untuk berenang.
Selain
keindahan alamnya, Pantai Seger Kuta juga memiliki daya tarik lain yang tidak
kalah eksotisnya bagi para wisatawan. Setiap setahun sekali, yaitu antara bulan
Februari dan Maret, di tempat ini diselenggarakan sebuah pesta atau upacara
yang dikenal dengan Bau Nyale.
Kata bau berasal dari bahasa Sasak yang berarti menangkap, sedangkan kata nyale berarti sejenis cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang di bawah permukaan laut.Wisata Indonesia Surga Dunia
Kata bau berasal dari bahasa Sasak yang berarti menangkap, sedangkan kata nyale berarti sejenis cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang di bawah permukaan laut.Wisata Indonesia Surga Dunia
» Home
Pantai Selung Belanak Lombok Tengah

Namun rute dari Kuta – Selong Belanak cukup ekstrim dikarenakan kondisi aspal yang sudah cukup rusak. Ini merupakan perjalanan pertamaku ke Selong Belanak
Pantai
yang memiliki pasir putih dan sangat halus ( seperti tepung ), ombak kecil, dan
dengan view pantai yang sangat indah karena kanan kiri dilindungi oleh bukit.
Tapi di selong belanak banyak rumput laut yang terbawa arus sehingga agak kotor
di tepian.Wisata
Indonesia Surga Dunia
» Home
Pantai Mawi Lombok Tengah

Mawi beach terletak sekitar 5 km dari pantai selong belanak. Jalan menuju pantai mawi tidak begitu bagus. Masih berupa jalan tanah. Tapi setelah sampai di pantai mawi, semua yang telah kita rasakan selama perjalanan akan sirna setelah melihat indahnya pantai.
Mawi adalah salah satu tempat di Pulau Lombok yang disukai oleh para surfer baik surfer lokal maupun surfer dari manca negara. Karena ketinggian ombak yang ada di pantai mawi ini sangat cocok untuk suasana selancar.
http://www.wisatanesia.com/2010/06/pantai-mawi-lombok-tengah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar